Selasa, 22 Okt 2024

Kolaborasi GE Vernova dan PLN Percepat Transisi Energi di Indonesia

GE Vernova gandeng PLN ggenjot transisi energi di RI

ESG Indonesia – GE Vernova berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) dalam upaya mempercepat transisi energi di Indonesia. Peran GE Vernova adalah terkait dengan studi kelayakan untuk membuat transisi energi listrik di Indonesia menjadi lebih efektif.

President of Services for GE Vernova’s Gas Power, Asian Power, Amol Mody mengatakan akan bekerja sama dengan PLN dan mitra lainnya di Indonesia untuk memahami berbagai tantangan dan urgensi berinvestasi di jaringan listrik dengan menggunakan sumber-sumber pembangkit listrik yang lebih bervariasi.

“Kolaborasi tersebut merupakan langkah besar yang diambil oleh GE untuk menunjukkan keseriusannya dalam mempelajari detail investasi yang perlu dilakukan di Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (25/11/2023).

Energi Terberukan
Ilustrasi Energi Terberukan (Pexels)

Mody menambahkan salah satu aspek kunci dari transisi energi yang sedang dijalankan GE adalah memastikan hal-hal seperti pengaturan jaringan agar dapat berjalan dengan semestinya.

GE Vernova percaya bahwa terdapat solusi yang saling melengkapi untuk menjawab berbagai tantangan transisi energi di Indonesia. Misalnya, melalui peningkatan dan investasi yang signifikan dalam jaringan listrik di Indonesia.

Dia melihat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, cukup memberikan tekanan terhadap distribusi manfaat dari investasi jaringan listrik.

Hal ini yang mendorong GE Vernova untuk menghadirkan teknologi digital dan perangkat lunak baru yang dapat memainkan peran penting dalam membantu mengelola jaringan listrik dengan lebih baik.

Contohnya, seperti penggunaan gas aeroderivative, teknologi yang digunakan pada mesin pesawat terbang untuk mendukung pembangkit listrik dan stabilitas jaringan listrik.

Mody mengatakan poin penting yang ditekankan oleh GE Vernova terkait penyediaan portofolio yang luas di Indonesia adalah komitmen dan kerja sama dengan pemerintah.

“Seperti dalam memutuskan lokasi investasi yang tepat, sehingga dapat mempertahankan keterjangkauan hingga tingkat investasi yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa pelanggan, pembayar listrik, dan penduduk Indonesia dapat melakukan transisi ini dengan lancar,” ujarnya.

Pentingnya Transisi Energi

Transisi energi memiliki peran krusial dalam menjaga keberlanjutan dan keselamatan lingkungan di masa depan.

Perlindungan Lingkungan: Transisi energi memungkinkan kita untuk beralih dari bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon ke sumber energi terbarukan yang lebih bersih. Dengan demikian, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara, perubahan iklim, dan kerusakan habitat alami.

Kemandirian Energi: Bergantung pada energi terbarukan membantu negara-negara untuk menjadi lebih mandiri secara energi. Dengan mengandalkan sumber energi yang lebih lokal dan terbarukan, kita dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi dari luar.

EBT energi terbarukan
ilustrasi EBT (energi baru terbarukan) (pixabay)

Pendorong Inovasi: Transisi energi mendorong inovasi dalam teknologi energi terbarukan. Investasi dan pengembangan teknologi baru membuka peluang untuk menghasilkan solusi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Keseimbangan Ekonomi: Transisi ke energi terbarukan menciptakan lapangan kerja baru dalam sektor energi terbarukan serta memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kesehatan Masyarakat yang Lebih Baik: Dengan mengurangi polusi udara dan air dari bahan bakar fosil, transisi energi berkontribusi pada kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat dengan mengurangi risiko penyakit pernapasan dan dampak negatif lainnya.

Ketahanan Energi yang Lebih Tinggi: Dengan menggabungkan sumber-sumber energi yang beragam seperti surya, angin, dan hidroelektrik, kita dapat meningkatkan ketahanan energi negara dan mengurangi risiko gangguan pasokan energi.

Penurunan Biaya Energi Jangka Panjang: Meskipun investasi awal untuk infrastruktur energi terbarukan bisa tinggi, biaya operasionalnya cenderung lebih rendah dalam jangka panjang. Ini menghasilkan efisiensi dalam pengeluaran energi bagi konsumen dan industri.

Pemenuhan Tuntutan Konsumen dan Regulasi: Semakin banyak konsumen yang memprioritaskan produk dan layanan yang ramah lingkungan. Selain itu, regulasi pemerintah yang semakin ketat dalam hal emisi gas rumah kaca juga mendorong perusahaan untuk beralih ke energi bersih.

Penguatan Keamanan Lingkungan: Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, transisi energi dapat mengurangi risiko pencemaran lingkungan, seperti tumpahan minyak, yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang luas dan berdampak pada keanekaragaman hayati.

Kontribusi terhadap Pencapaian Tujuan Global: Transisi energi merupakan komponen penting dalam pencapaian tujuan global, seperti yang diatur dalam Kesepakatan Paris, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi kenaikan suhu global agar tidak melebihi batas yang aman.

Transisi energi bukan hanya tentang perubahan dalam sumber daya energi, tetapi juga tentang menciptakan keberlanjutan, keamanan, dan kesinambungan dalam penyediaan energi. Hal ini sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidup kita serta lingkungan yang kita tinggali.