Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Meski ada tanggal jatuh tempo, bukan berarti obligasi tersebut dipegang hingga jatuh tempo, karena sebenarnya dapat diperjualbelikan pada pasar sekunder.
Investasi merupakan sebuah kegiatan dalam mengupayakan penanaman modal yang dapat menghasilkan keuntungan di masa depan. Sebagai salah satu jenis SBN atau Surat Berharga Negara, popularitas investasi obligasi memang tidak seramai saham dan investasi deposito.
Namun, bukan berarti jenis investasi ini tidak ada peminatnya, lho. Bahkan sampai dengan sekarang, Pemerintah Indonesia dengan rutin masih menerbitkan SBN jenis Obligasi ini.
Adapun, obligasi yang diterbitkan pemerintah memang berjenis SBN ritel tipe tradable yang ditujukan untuk bisa dibeli masyarakat luas, Warga Negara Indonesia (WNI).
Obligasi sendiri secara umum adalah Surat Utang Negara (SUN) dari penerbit obligasi kepada pihak yang memegang obligasi beserta janji untuk membayar pokok utang dan bunga pada saat jatuh tempo pembayaran.
Ada banyak pihak yang menerbitkan obligasi, misalnya saja pemerintah yang menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya atau menggunakan mata uang asing, atau bisa juga lembaga pemerintahan, serta perusahaan swasta.
Sebelum memulai investasi obligasi, hendaknya kamu mengetahui dulu seluk beluk pengertian obligasi. Mulai dari apa itu investasi obligasi, jenis-jenisnya, darimana obligasi diterbitkan, hingga karakteristik dari obligasi itu sendiri.
Pengertian Obligasi
Obligasi biasa diartikan sebagai surat pengakuan utang atau surat utang. Obligasi diterbitkan oleh pihak berhutang kepada pihak yang berpiutang. Penerbitan obligasi disertai perjanjian untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya pada waktu yang ditentukan.
Penerbit obligasi bisa disebut debitur dan pembeli obligasi adalah kreditur atau investor. Pembayaran yang harus dilunasi tersebut yakni utang pokok ditambah dengan bunga atau yang biasa disebut kupon. Singkatnya, obligasi adalah surat utang yang bisa dibeli dan pembeli akan mendapat keuntungan berupa bunga.
Obligasi adalah instrumen investasi yang bisa dipilih investor di pasar modal selain efek saham yang diperdagangkan. Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Obligasi juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.
Jenis-jenis investasi obligasi
Jenis-jenis obligas cukup beragam yang dibedakan dari beberapa kriteria. Berikut beberapa jenis obligasi berdasarkan penerbitnya.
1. Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah adalah jenis investasi obligasi dalam bentuk Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah RI. Pemerintah menerbitkan obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel, dan obligasi dengan prinsip syariah atau sukuk.
2. Obligasi Korporasi
Obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan Indonesia, baik BUMN maupun korporasi swasta lainnya. Sama seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel dan obligasi dengan prinsip syariah. Ada Obligasi Korporasi yang telah diperingkat atau pula yang tidak diperingkat.
3. Obligasi Ritel
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah yang dijual kepada individu atau perseorangan melalui agen penjual yang ditunjuk oleh pemerintah. Biasanya, ada beberapa jenis yaitu ORI atau sukuk ritel.
Berikut beberapa jenis obligasi berdasarkan imbal hasilnya.
1. Obligasi Konvensional
Obligasi konvensional dalam jenis obligasi berdasarkan imbal hasil diartikan sebagai surat utang yang diterbitkan pihak tertentu untuk mendapat pinjaman. Nantinya, pinjaman akan digunakan sebagai tambahan modal dengan perjanjian memberikan imbal hasil atau bunga kepada investor dalam jangka waktu tertentu.
2. Obligasi Syariah
Obligasi syariah atau dikenal dengan nama sukuk adalah surat utang yang memberikan imbal hasil berupa uang sewa. Perhitungannya dilakukan berdasarkan prinsip syariah Islam, tanpa mengandung unsur riba. Imbal hasil akan dibayarkan secara berkala dalam periode tertentu. Sementara, peminjam akan melunasi pokok utang pada tanggal jatuh tempo.