Istilah nilai atau valuasi perusahaan umum dipakai dalam dunia bisnis atau usaha startup dalam berbagai pengukuran. Untuk itu, sangat penting bagi para pelaku usaha untuk mengetahui tentang cara menghitung valuasi perusahaan.
Valuasi saham ialah metode penilaian harga wajar saham, yang digunakan untuk mengetahui apakah harga saham sudah murah, wajar atau bahkan terlalu mahal untuk dijual dan dibeli. Dengan valuasi saham, teman-teman investor yang pemula bisa terhindar dari iming-iming influencer terhadap saham-saham yang digoreng. Nah sebaiknya kita pelajari gimana cara menghitung valuasi saham yang gampang!
Valuasi saham adalah cara menghitung harga wajar dan nilai intrinstik saham berdasarkan beberapa poin yang terdapat pada laporan keuangan seperti jumlah pendapatan, asset, liabilitas, struktur modal, arus kas hingga kualitas manajemen.
Dalam melakukan valuasi juga harus memperhatikan posisi perusahaan yang sedang dianalisa, yakni dengan membandingkan valuasi dari kompetitor sejenis, termasuk juga posisi perusahaan dalam industri.
Dalam menghitung valuasi saham teman-teman investor harus mengetahui basic dari valuasinya terlebih dulu. Caranya adalah membandingkan harga saham dengan kondisi perusahaan dalam dua metode yang sudah banyak digunakan, yakni:
Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)
Metode P/E Ratio menghitung valuasi perusahaan dengan membandingkan harga saham dengan laba bersih per saham (EPS) yang dihasilkan oleh perusahaan untuk periode tertentu. Rumusnya adalah:
P/E Ratio = Harga saham / EPS
Semakin tinggi P/E ratio, semakin tinggi valuasi perusahaan dan semakin mahal saham perusahaan. Sebaliknya, saham perusahaan dengan P/E ratio yang rendah mengindikasikan risiko lebih tinggi atau pertumbuhan yang lebih lambat
Price to Sales Ratio (P/S Ratio)
Metode P/S Ratio menghitung valuasi perusahaan dengan membandingkan harga saham dengan total pendapatan atau penjualan perusahaan. Rumusnya adalah:
P/S Ratio = Harga saham / Total penjualan
Semakin tinggi P/S ratio, semakin tinggi valuasi perusahaan.
Price to Book Ratio (P/B Ratio)
P/B ratio mengukur harga pasar saham perusahaan dibandingkan dengan nilai buku perusahaan. Nilai buku perusahaan diperoleh dengan membagi total nilai aset perusahaan dengan total utang. P/B ratio dihitung dengan membagi harga saham dengan nilai buku perusahaan. Rumusnya adalah:
Valuasi perusahaan = harga saham / nilai buku perusahaan (per lembar saham)
Semakin tinggi P/B ratio, semakin mahal saham perusahaan.
Earnings per Share (EPS)
EPS mengukur laba bersih perusahaan per saham. EPS dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. EPS yang meningkat menunjukkan pertumbuhan keuntungan perusahaan yang sehat.
Discounted Cash Flow (DCF)
Metode DCF menghitung valuasi perusahaan berdasarkan nilai uang yang dihasilkan oleh perusahaan di masa depan. Metode ini melibatkan proyeksi arus kas perusahaan di masa depan dan menyesuaikan nilai saat ini berdasarkan tingkat diskonto. Dalam metode DCF, semakin tinggi nilai arus kas di masa depan, semakin tinggi valuasi perusahaan.
Untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan menggunakan rumus:
NPV (Net Present Value) = CF1 / (1 + r) + CF2 / (1 + r)^2 + … + CFn / (1 + r)^n
EV/EBITDA Ratio
Enterprise Value (EV) atau Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) mengukur nilai perusahaan dibandingkan dengan pendapatan operasional perusahaan. Metode EV/EBITDA menghitung valuasi perusahaan dengan membagi EV (nilai perusahaan) dengan EBITDA (pendapatan operasional sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) perusahaan. Rumusnya adalah:
Valuasi perusahaan = EBITDA x Multiple
Multiple yang digunakan dalam metode ini dapat bervariasi, bergantung pada industri perusahaan dan faktor-faktor lainnya. Semakin rendah EV/EBITDA ratio, semakin murah valuasi perusahaan.
Dividend Yield
Dividend yield mengukur persentase dividen tahunan per saham dibandingkan dengan harga saham perusahaan. Dividend yield dihitung dengan membagi dividen per saham dengan harga saham perusahaan. Semakin tinggi dividend yield, semakin besar pengembalian saham perusahaan.
Pada akhirnya, valuasi saham adalah suatu perkiraan dan nilai pasar saham dapat berubah dengan cepat tergantung pada kondisi ekonomi dan berbagai faktor lainnya sehingga tidak ada metode yang sepenuhnya akurat.