Transportasi Sumbang Seperlima CO2 Global
ESG Indonesia – Badan Energi Internasional (IEA), melaporkan transportasi menyumbang sekitar seperlima emisi karbon dioksida (CO2) global.
Di Indonesia sendiri, emisi dari sektor transportasi hampir mencapai 30 persen dari total emisi CO2. Emisi tertinggi berasal dari darat yang berkontribusi pada 88 persen dari total emisi dari sektor ini.
Berikut emisi transportasi pada 2018 menurut IEA:
1. Transportasi Darat
Menurut IEA, transportasi menyumbang tiga perempat emisi transportasi. Kendaraan penumpang seperti mobil dan bus, memberikan kontribusi sebesar 45,1 persen. Kemudian 29,4 persen lainnya berasal dari truk pengangkut barang.
2. Pesawat
Sektor penerbangan menyumbang 11,6 persen emisi . Perjalanan udara mengeluarkan kurang dari satu miliar ton CO2 setiap tahun atau sekitar 2,5 persen dari total emisi global. Pelayaran internasional juga memberikan kontribusi yang sama, yaitu 10,6 persen.
3. Kereta api
Kereta api dan angkutan barang mengeluarkan sangat sedikit emisi yaitu 1 persen dari emisi. Transportasi lainnya, terutama yang melibatkan pergerakan material seperti air, minyak, dan gas melalui pipa, bertanggung jawab atas 2,2 persen emisi CO2.
IEA memperkirakan bahwa permintaan kendaraan akan meningkat di seluruh dunia dalam beberapa dekade mendatang, seiring dengan peningkatan polusi global dan peningkatan pendapatan.
Sektor ini disebut-sebut akan meningkat dua kali lipat, lalu tingkat kepemilikan mobil meningkat sebesar 60 persen, serta permintaan penumpang dan barang meningkat tiga kali lipat pada 2070.
“Jika digabungkan, semua itu akan berkontribusi pada lonjakan besar dalam emisi global,” kata IEA dalam laporannya.
Meski demikian, inovasi teknologi membantu mengimbangi peningkatan permintaan kendaraan. Ketika dunia beralih ke sumber listrik rendah karbon, munculnya kendaraan listrik menawarkan pilihan yang tepat untuk mengurangi emisi dari kendaraan berpenumpang.
Dalam laporannya, IEA menguraikan skenario pembangunan berkelanjutan untuk mencapai net zero emisi dari energi global pada 2070. Skenario IEA mengasumsikan penghapusan emisi sepeda motor secara bertahap pada tahun 2040; kereta api pada tahun 2050; dan truk kecil pada tahun 2060.
“Meskipun emisi dari mobil dan bus belum sepenuhnya hilang hingga tahun 2070, hal ini diperkirakan akan terjadi di banyak wilayah, termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, China dan Jepang akan menghentikan penggunaan kendaraan konvensional pada awal tahun 2040,” tukas IEA.