Minggu, 13 Okt 2024

Dosen Unpad Ubah Limbah Ternak Jadi Sumber Energi Terbarukan

Limbah ternak adalah suatu aspek yang sering diabaikan namun memiliki dampak serius terhadap lingkungan.

ESG Indonesia – Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad), Ellin Herlia, menyulap limbah peternakan menjadi sumber energi terbarukan. Sebab, menurutnya masyarakat banyak yang enggan mengolah limbah tersebut sehingga kerap terjadi pencemaran lingkungan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ellin melakukan riset mengenai pemanfaatan limbah peternakan untuk dijadikan sumber energi terbarukan. Hal tersebut disampaikan Prof. Ellin saat menjadi narasumber dalam Hard Talk di kanal YouTube Unpad, Selasa (7/11/2023).

Salah satu temuannya adalah biogas yang dihasilkan dari feses ternak dan batu bara muda atau lignit. Karena kalor yang rendah, lignit jarang digunakan. Elin pun memanfaatkannya bersama feses ternak untuk menghasilkan gas metan. Penelitian ini dilakukan melalui hibah Academic Leadership Grant (ALG) Unpad sejak tahun 2015, dengan turut melibatkan sejumlah peneliti Fapet dan peneliti Fakultas Teknik Geologi Unpad.

“Pori-pori dalam batu bara dapat menyimpan bakteri dan memiliki sifat biogenik sehingga memiliki sumber makanan untuk bakterinya,” ujar Elin dikutip dari laman Unpad.ac.id.

Dalam penelitiannya, ia memasukkan feses kerbau dan batubara lignit ke dalam digester biogas berkapasitas 35 liter. Lalu, dikeringkan hingga membentuk bioblock sebagai substrat biogas portable.

“Dikeringkan sehingga memudahkan dalam hal distribusi, memudahkan dalam menyimpan,” jelas Prof. Elin. Nantinya, diharapkan biogas portabel bisa digunakan untuk sumber energi dalam kebutuhan sehari-hari, terutama untuk daerah terpencil.

Salah satu pemanfaatan biogas bagi masyarakat adalah untuk memasak. Saat ini, penelitian tersebut terus dikembangkan, terutama dalah hal pengemasan dan pendistribusian.

Selain itu, penelitian yang ia lakukan terkait pemanfaatan limbah peternakan yaitu pengolahan limbah industri kelapa sawit, seperti tandan kosong kelapa sawit, palm press fiber (PPF), dan pome sebagai substrat biogas. Dari limbah industri susu, penelitian juga dilakukan untuk memproduksi bioetanol.

Ke depannya, Prof. Ellin berharap penggunaan energi terbarukan yang dihasilkan dari limbah peternakan dan industri peternakan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Sebab, ada banyak kelebihan yang bisa diperoleh dari energi alternatif tersebut.

“Kita berharap energi alternatif ini akan dimanfaatkan oleh masyarakat. Ini ‘kan energinya bersih. Manfaat lain misalnya, dia bisa mengurangi biaya untuk membeli gas,” kata Prof Ellin.

Dampak Negatif Limbah Ternak

1. Pencemaran Air

Salah satu dampak paling nyata dari limbah ternak adalah pencemaran air. Zat-zat kimia berbahaya seperti amonia dan nitrat dapat merusak kualitas air dan mengancam kehidupan akuatik. Kesadaran akan peran limbah ternak dalam pencemaran air menjadi penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.

rich result on google's SERP when searching for 'ESG'
Ilustrasi limbah (Pexels)

2. Gas Rumah Kaca

Limbah ternak dapat menghasilkan gas rumah kaca seperti metana, yang memiliki dampak serius terhadap pemanasan global. Mengurangi limbah ternak tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan lokal, tetapi juga membantu mengatasi isu perubahan iklim secara global.

Tindakan Preventif

1. Pengelolaan Limbah yang Efisien

Menerapkan sistem pengelolaan limbah ternak yang efisien adalah langkah awal yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatifnya. Memisahkan limbah cair dan padat serta menggunakan teknologi modern dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

Ilustrasi sapi
Ilustrasi sapi (Pexels)

2. Kompos Limbah

Menggunakan limbah ternak sebagai kompos dapat menjadi solusi ramah lingkungan. Ini bukan hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga menyediakan sumber pupuk organik yang berguna untuk pertanian.

Penting bagi kita untuk menyadari bahaya limbah ternak terhadap lingkungan dan mengambil tindakan preventif yang diperlukan. Dengan menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah ternak, kita dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang.

Ilustrasi sapi
Ilustrasi sapi (Pexels)

Pemanfaatan Energi Terbarukan

Pengelolaan limbah ternak yang cerdas dapat melibatkan pemanfaatan energi terbarukan. Misalnya, metana yang dihasilkan dari limbah dapat dikumpulkan dan digunakan sebagai sumber energi alternatif. Ini bukan hanya membantu mengurangi jejak karbon, tetapi juga menciptakan potensi untuk menghasilkan daya yang dapat digunakan secara lokal.

Inovasi Teknologi dalam Pengelolaan Limbah

Dengan perkembangan teknologi, sejumlah inovasi dapat diterapkan dalam pengelolaan limbah ternak. Sistem filtrasi yang canggih dan metode pengolahan yang lebih efisien dapat membantu mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan. Kesadaran akan teknologi terkini menjadi kunci untuk mencapai tujuan pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan.