Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kesadaran Gen Z terhadap dampak sosial dan lingkungan dari bisnis sangat mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih karier.
ESG Indonesia – Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, dikenal sebagai generasi yang sangat peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Tren ini tercermin dalam preferensi mereka terhadap tempat kerja, di mana mereka cenderung memilih perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kesadaran Gen Z terhadap dampak sosial dan lingkungan dari bisnis sangat mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih karier.
1. Pentingnya Nilai dan Tujuan dalam Pekerjaan
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Deloitte Global 2023 Millennial and Gen Z Survey, 62% dari responden Gen Z menyatakan bahwa mereka ingin bekerja di perusahaan yang selaras dengan nilai-nilai pribadi mereka, terutama dalam hal keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Gen Z cenderung lebih memilih perusahaan yang memiliki misi untuk memberikan dampak positif bagi dunia. Mereka menginginkan lebih dari sekadar gaji—mereka mencari makna dalam pekerjaan mereka.
Perusahaan yang menerapkan ESG memberikan nilai tambah dengan menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap planet, orang, dan tata kelola yang baik. Bagi Gen Z, ini bukan hanya tentang mendapatkan pekerjaan, tetapi juga tentang bagaimana pekerjaan tersebut berkontribusi pada dunia yang lebih baik.
2. Kepedulian terhadap Isu Lingkungan
Riset yang diterbitkan oleh McKinsey & Company pada 2022 menemukan bahwa Gen Z adalah kelompok generasi yang paling khawatir terhadap dampak perubahan iklim. Sebanyak 70% responden Gen Z menyatakan bahwa mereka merasa terancam oleh krisis lingkungan dan ingin terlibat dalam solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini membuat mereka lebih cenderung memilih perusahaan yang mengambil langkah nyata untuk meminimalkan dampak lingkungan melalui inisiatif ESG.
Perusahaan yang berinvestasi dalam praktik keberlanjutan, seperti pengurangan emisi karbon, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan penggunaan energi terbarukan, lebih menarik bagi Gen Z. Mereka merasa bekerja di perusahaan dengan inisiatif lingkungan yang kuat dapat memberikan kontribusi langsung dalam melindungi planet ini.
3. Kesejahteraan Karyawan dan Budaya Kerja Inklusif
Selain isu lingkungan, Gen Z juga sangat memperhatikan aspek sosial dalam tempat kerja. Laporan dari Edelman Trust Barometer tahun 2023 mengungkapkan bahwa 78% dari Gen Z menganggap kesejahteraan karyawan dan budaya kerja inklusif sebagai faktor penting dalam memilih tempat bekerja. Mereka tidak hanya menginginkan kesejahteraan finansial, tetapi juga keseimbangan kerja-hidup yang baik, dukungan mental, serta kesempatan untuk berkembang secara pribadi dan profesional.
Perusahaan yang mengintegrasikan ESG dalam strategi mereka sering kali juga fokus pada kesejahteraan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Ini mencakup kebijakan terkait dengan kesejahteraan mental, keragaman, kesetaraan gender, serta pemberdayaan komunitas lokal. Faktor-faktor ini membuat perusahaan yang menerapkan ESG lebih menarik di mata Gen Z.
4. Keberlanjutan dalam Bisnis Jangka Panjang
Menurut riset yang dilakukan oleh PwC pada tahun 2023, Gen Z memandang keberlanjutan sebagai kunci untuk keberhasilan bisnis jangka panjang. Mereka cenderung tidak tertarik bekerja di perusahaan yang hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Sebaliknya, mereka lebih menghargai perusahaan yang berpikir jangka panjang dan berkomitmen untuk keberlanjutan.
Strategi ESG, yang mencakup tata kelola perusahaan yang baik, transparansi, serta praktik bisnis yang beretika, mencerminkan visi jangka panjang untuk keberhasilan yang berkelanjutan. Gen Z menganggap ini sebagai jaminan bahwa perusahaan tersebut akan tetap relevan dan bertahan di masa depan, sehingga menawarkan keamanan karier bagi mereka.
5. Reputasi dan Kredibilitas Perusahaan
Riset lain dari Kantar FutureView 2023 menunjukkan bahwa Gen Z sangat dipengaruhi oleh reputasi perusahaan di media dan sosial media. Perusahaan yang secara publik terlibat dalam inisiatif ESG dan transparan dalam mengkomunikasikan dampak sosial serta lingkungannya, lebih dipercaya oleh Gen Z. Mereka cenderung menghindari perusahaan yang terlibat dalam skandal lingkungan atau sosial, bahkan jika perusahaan tersebut menawarkan gaji tinggi.
Reputasi perusahaan yang baik, yang didukung oleh komitmen terhadap ESG, menjadi faktor penting dalam keputusan Gen Z untuk bekerja di suatu tempat. Mereka ingin menjadi bagian dari organisasi yang diakui secara positif oleh publik dan dianggap bertanggung jawab.
6. Pengaruh Sosial dan Generasi
Gen Z tumbuh di era di mana kesadaran akan isu-isu global, seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan hak asasi manusia, sangat menonjol. Berkat kemajuan teknologi dan akses informasi yang lebih luas, mereka lebih mudah menyadari dampak sosial dan lingkungan dari tindakan bisnis. Menurut World Economic Forum (WEF) pada 2023, hampir 80% dari Gen Z terpapar isu ESG melalui media sosial dan platform online, yang memengaruhi perspektif mereka terhadap perusahaan dan karier.
Mereka juga dipengaruhi oleh teman-teman sebaya yang memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya ESG. Budaya kolektif ini mendorong mereka untuk lebih selektif dalam memilih tempat bekerja, memastikan bahwa mereka mendukung perusahaan yang selaras dengan nilai-nilai global.
Riset menunjukkan bahwa Gen Z sangat peduli terhadap isu-isu ESG dan lebih cenderung bekerja di perusahaan yang mengadopsi prinsip-prinsip tersebut. Dari kepedulian terhadap lingkungan hingga kesejahteraan karyawan, Gen Z mencari lebih dari sekadar pekerjaan; mereka ingin berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik. Bagi perusahaan yang ingin menarik dan mempertahankan talenta muda ini, menerapkan kebijakan ESG menjadi suatu keharusan.