Investasi berkelanjutan terus mengalami pertumbuhan, terutama di pasar modal. Aspek Environmental, Social and Governance (ESG) pun menjadi fokus bagi para pemangku kebijakan.
Anda mungkin sudah sering mendengar tentang ESG, ESG (Environmental, Social, and Governance) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai faktor non-keuangan yang dapat berdampak pada kinerja jangka panjang suatu organisasi.
Hal ini juga berdampak pada keberlanjutan jangka panjang masyarakat dan bumi. Isu lingkungan seperti polusi dan pelestarian satwa liar sering kali dimasukkan dalam diskusi ESG bersama dengan pertimbangan sosial seperti tingkat pengangguran dan kesenjangan upah.
Pemerintah juga memainkan peran penting dalam ESG dengan mengatur kebijakan lingkungan hidup dan ketenagakerjaan. ESG sering dipandang sebagai perpanjangan dari proses pengambilan keputusan keuangan tradisional yang dikenal sebagai CSR. Namun intinya adalah jika kita ingin menghentikan perubahan iklim, kita memerlukan kebijakan ESG yang lebih baik dari industri .
Namun, banyak yang berpendapat bahwa perusahaan besar atau pemangku kebijakan harus mengintegrasikan praktik pengelolaan ESG ke dalam strategi bisnis mereka. Ada role model yang muncul dan diyakini dapat membantu perusahaan mengidentifikasi dengan lebih baik sektor mana saja yang lebih mungkin mendapatkan dampak positif dengan lebih cepat. Pada akhirnya, hal ini akan membantu mereka menetapkan tujuan ESG dan memaksa perusahaan untuk menerapkan praktik berkelanjutan.
Baru-baru ini, dengan adanya pandemi dan invasi ke Ukraina, terdapat tekanan untuk melakukan divestasi minyak Rusia dan berakhirnya rencana globalisasi. Hal ini memaksa sektor bisnis untuk lebih transparan dengan mengungkapkan data praktik lingkungan mereka kepada publik agar dapat dilihat oleh para pemangku kepentingan dan pemegang saham.
Gagasan untuk meningkatkan transparansi adalah dengan berbagi informasi kepada publik, perusahaan dapat menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam berinvestasi dalam praktik berkelanjutan. Hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan meningkatkan kesediaan mereka untuk mendukung perusahaan yang menganut kebijakan ramah lingkungan.
Namun, seperti halnya pengungkapan terkait CSR, terdapat kritikus yang mengatakan bahwa laporan-laporan ini mungkin tidak secara efektif mewakili kegiatan-kegiatan ESG perusahaan atau tidak memberikan gambaran lengkap mengenai risiko yang mereka hadapi akibat dampak perubahan iklim. tapi ini adalah permulaan. Dan segala sesuatunya kini berubah lebih cepat dibandingkan sebelumnya.
Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi bisnis?
Risiko yang terkait dengan perubahan iklim mempunyai dampak besar terhadap dunia usaha. Misalnya, kejadian cuaca buruk seperti banjir dan kekeringan dapat merusak aset fisik seperti properti dan peralatan. Perubahan suhu, curah hujan, dan bencana alam seperti angin topan dan topan dapat berdampak pada hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga pangan dan penurunan upah pekerja pertanian. Selain itu, Peningkatan frekuensi kebakaran hutan dapat mengurangi pasokan kayu yang berdampak pada margin keuntungan.
Apa artinya ini bagi bisnis?
Artinya, tindakan apa pun yang diambil untuk mengurangi perubahan iklim juga harus dilihat sebagai peluang pertumbuhan di masa depan. Perjuangan melawan perubahan iklim memerlukan banyak waktu, uang, dan sumber daya lainnya.
Dunia usaha dapat melihat hal ini sebagai peluang untuk maju dengan berinvestasi pada sumber energi berkelanjutan, dengan meningkatkan upaya daur ulang atau bahkan mengurangi dampak lingkungan dari pemasok material mereka. Pertimbangan ESG harus dimasukkan dalam rencana dan tujuan jangka panjang suatu perusahaan karena hal tersebut menawarkan peluang untuk pertumbuhan.
Apa yang dimaksud dengan investasi ESG?
Investasi ESG adalah jenis investasi yang berupaya memperoleh dampak sosial dan lingkungan yang positif serta keuntungan finansial dari investor. Tujuan investor adalah agar uang mereka tidak hanya menghasilkan keuntungan tetapi juga perubahan positif dalam masyarakat dan lingkungan.
Apakah ESG merupakan bagian dari investasi?
ESG dalam konteks perubahan iklim mengacu pada praktik ramah lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memitigasi dampak negatif terhadap lingkungan sambil terus menghasilkan keuntungan. Contohnya termasuk penggunaan kertas daur ulang untuk memo, membayar upah layak kepada karyawan agar mereka mampu membeli makanan sehat dan cukup tidur, atau mengembangkan bangunan ramah lingkungan dengan fitur seperti panel surya .
Bagaimana investasi ESG menjadi populer?
Investasi ESG menjadi populer karena menarik bagi orang-orang yang bertanggung jawab secara sosial dan ingin menggunakan uang mereka untuk lebih dari sekedar keuntungan. Mereka juga ingin investasinya membawa perubahan positif pada masyarakat dan lingkungan. Investasi ESG menjadi populer pada pertengahan tahun 2000an ketika investor mulai menggabungkan nilai keuntungan finansial dan nilai komunitas.
Pada tahun 2008, Prinsip-prinsip Investasi Bertanggung Jawab Perserikatan Bangsa-Bangsa diluncurkan sebagai jaringan investor global yang berkomitmen untuk memasukkan faktor-faktor LST ke dalam analisis investasi dan proses pengambilan keputusan. Ada lebih dari 22.000 penandatangan yang mewakili aset $59 triliun.
Apa dampak investasi ESG terhadap perubahan iklim?
Investasi ESG dapat berdampak positif atau negatif terhadap perubahan iklim tergantung pada seberapa ramah lingkungan investasi tersebut. Jika investasi berfokus pada perusahaan yang berkontribusi terhadap polusi karbon dioksida, maka investasi tersebut berpotensi memberikan kontribusi negatif terhadap pengurangan perubahan iklim.