Minggu, 8 Des 2024

Pahami Lebih Dalam Perbedaan Antara CSR dan ESG

Meskipun keduanya berfokus pada aspek keberlanjutan, CSR dan ESG memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatan, tujuan, dan implementasi.

ESG Indonesia – Dalam dunia bisnis saat ini, istilah Corporate Social Responsibility (CSR) dan Environmental, Social, and Governance (ESG) sering digunakan untuk menggambarkan upaya perusahaan dalam bertanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan operasional mereka. Meskipun keduanya berfokus pada aspek keberlanjutan, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatan, tujuan, dan implementasi.

Kali ini ESG Indonesia akan membahas perbedaan antara CSR dan ESG secara rinci, serta bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan kedua konsep ini untuk meningkatkan dampak positif mereka terhadap masyarakat dan lingkungan.

1. Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)

CSR adalah suatu konsep yang menggambarkan komitmen perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari aktivitas bisnis mereka. CSR biasanya mengarah pada kegiatan sukarela yang dilakukan perusahaan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar mereka. Aktivitas CSR sering kali meliputi donasi, program kesejahteraan masyarakat, bantuan untuk pendidikan, kesehatan, dan pengelolaan lingkungan.

Menurut Prof. Ahmad Fauzi, seorang ahli dalam bidang bisnis berkelanjutan, “CSR lebih bersifat reaktif dan biasanya dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk memperbaiki citra mereka atau menunjukkan kontribusi mereka terhadap kesejahteraan sosial.” CSR sering kali dianggap sebagai kegiatan filantropi atau donasi, meskipun ada juga inisiatif yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.

2. Pengertian ESG (Environmental, Social, and Governance)

ESG merujuk pada kriteria atau standar yang digunakan untuk menilai dampak suatu perusahaan dalam tiga aspek utama: lingkungan (Environmental), sosial (Social), dan tata kelola perusahaan (Governance). ESG lebih terintegrasi dengan strategi bisnis jangka panjang dan melibatkan pengukuran dan evaluasi terhadap kinerja perusahaan dalam hal keberlanjutan.

Environmental berfokus pada bagaimana perusahaan mengelola sumber daya alam dan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan, seperti polusi, pengelolaan limbah, dan emisi karbon. Social berkaitan dengan dampak sosial yang ditimbulkan perusahaan terhadap masyarakat, termasuk hak asasi manusia, hubungan dengan karyawan, serta pengaruh terhadap komunitas lokal. Serta Governance menilai bagaimana perusahaan dikelola, termasuk transparansi, etika dalam bisnis, pengelolaan risiko, dan keterlibatan pemegang saham.

David L. Green, seorang analis ESG di perusahaan riset pasar global, menjelaskan, “ESG tidak hanya mengukur dampak sosial dan lingkungan, tetapi juga mencakup faktor tata kelola perusahaan yang transparan, yang sangat penting dalam membangun kepercayaan dengan investor.”

3. Perbedaan Utama antara CSR dan ESG

Meskipun CSR dan ESG keduanya berfokus pada aspek keberlanjutan, mereka memiliki beberapa perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, penerapan, dan pengukurannya:

a. Tujuan dan Pendekatan

CSR lebih bersifat sukarela dan terpisah dari kegiatan bisnis utama perusahaan. CSR cenderung berbentuk kegiatan sosial atau filantropi yang tidak selalu terhubung langsung dengan operasi perusahaan. ESG, di sisi lain, lebih terintegrasi dalam operasi bisnis. Ini bukan hanya soal melakukan hal-hal baik, tetapi tentang cara perusahaan beroperasi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. ESG digunakan oleh investor untuk menilai risiko jangka panjang dan kinerja keberlanjutan perusahaan.

b. Pengukuran dan Evaluasi

CSR lebih sulit diukur karena tidak ada standar yang jelas dalam pelaksanaannya. Keberhasilan CSR sering kali diukur berdasarkan kontribusi perusahaan terhadap masyarakat atau seberapa besar dana yang disumbangkan. ESG memiliki metrik yang lebih jelas dan terukur. Faktor-faktor ESG dinilai menggunakan indikator spesifik, seperti pengurangan emisi karbon, kebijakan ketenagakerjaan yang adil, atau tingkat keragaman dewan direksi.

c. Keterlibatan Stakeholder

CSR seringkali berfokus pada kegiatan yang menguntungkan komunitas lokal atau pihak yang terkena dampak langsung, dengan sedikit atau tanpa keterlibatan pemangku kepentingan lainnya. ESG melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk investor, karyawan, pelanggan, dan komunitas. Perusahaan yang mengadopsi prinsip ESG perlu mempertimbangkan semua perspektif ini dalam pengambilan keputusan mereka.

4. Implementasi dan Praktik CSR vs ESG

CSR lebih sering diterapkan melalui kegiatan filantropi dan donasi. Misalnya, perusahaan dapat menyumbangkan sejumlah uang untuk kegiatan sosial atau mengadakan program pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Namun, program CSR yang sukses tidak selalu membawa dampak jangka panjang jika tidak terintegrasi dengan strategi bisnis.

ESG mengarah pada perubahan sistemik dalam cara perusahaan beroperasi. Contohnya, perusahaan yang menerapkan prinsip ESG mungkin akan berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan, meningkatkan transparansi dalam laporan keuangan, dan menilai dampak sosial dari kebijakan ketenagakerjaannya. ESG lebih fokus pada penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan secara menyeluruh dalam strategi bisnis perusahaan.

5. Manfaat Bagi Perusahaan dan Masyarakat

CSR memberikan manfaat dalam hal pencitraan dan hubungan masyarakat. Kegiatan CSR yang baik dapat meningkatkan citra perusahaan dan memperkuat hubungan dengan komunitas lokal. Namun, dampaknya cenderung lebih terbatas dan tidak selalu berdampak pada kinerja jangka panjang perusahaan.

ESG memiliki manfaat yang lebih luas, terutama dalam hal menarik investor dan meningkatkan kinerja keuangan jangka panjang. Perusahaan yang mematuhi standar ESG cenderung lebih menarik bagi investor yang berfokus pada keberlanjutan dan risiko sosial, lingkungan, dan tata kelola.

Menurut Siti Rahayu, Direktur Keberlanjutan di Bank Negara Indonesia, “Perusahaan yang mengadopsi ESG memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan berkembang dalam jangka panjang, karena mereka lebih siap menghadapi perubahan sosial dan lingkungan yang terjadi di pasar global.”

Meskipun CSR dan ESG memiliki tujuan yang serupa dalam mendukung keberlanjutan sosial dan lingkungan, keduanya berbeda dalam pendekatan dan penerapannya. CSR lebih bersifat sukarela dan terpisah dari strategi bisnis, sementara ESG adalah bagian integral dari operasional perusahaan yang berfokus pada pencapaian keberlanjutan dalam jangka panjang. Perusahaan yang mengadopsi prinsip ESG tidak hanya berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan, tetapi juga membangun daya saing yang lebih kuat di pasar global.