Minggu, 8 Des 2024

Inflasi 211% di Argentina Jadi Ancaman bagi Pencapaian SDGs Global

Sebagai salah satu tujuan utama dari SDGs, stabilitas ekonomi di seluruh dunia sangat penting untuk mencapai target terkait kemiskinan, ketimpangan, dan kualitas hidup.

ESG Indonesia – Inflasi yang melambung tinggi hingga 211% di Argentina menjadi tantangan yang signifikan tidak hanya bagi ekonomi negara tersebut tetapi juga bagi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat global. Sebagai salah satu tujuan utama dari SDGs, stabilitas ekonomi di seluruh dunia sangat penting untuk mencapai target terkait kemiskinan, ketimpangan, dan kualitas hidup. Inflasi yang tinggi memicu berbagai masalah sosial dan ekonomi yang berdampak pada banyak sektor kehidupan, terutama bagi masyarakat yang paling rentan. ESG Indonesia akan mengupas dampak inflasi tinggi di Argentina terhadap tujuan SDGs serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya.

1. Dampak Inflasi Terhadap Pencapaian SDGs di Argentina

Di tengah krisis ekonomi yang semakin memburuk, inflasi di Argentina telah menembus angka 211%, salah satu tingkat inflasi tertinggi di dunia pada tahun 2024. Inflasi yang tak terkendali membawa dampak serius terhadap pencapaian beberapa tujuan SDGs di negara tersebut, di antaranya:

SDG 1 (Mengakhiri Kemiskinan)

Inflasi yang ekstrem menyebabkan harga barang kebutuhan pokok meningkat tajam, yang secara langsung mempengaruhi daya beli masyarakat. Ketika harga makanan dan kebutuhan dasar terus naik, semakin banyak orang yang jatuh dalam jurang kemiskinan ekstrem. Laporan dari Bank Dunia menyebutkan bahwa setiap kenaikan inflasi sebesar 10% di Argentina menyebabkan peningkatan 3% dalam angka kemiskinan. Kenaikan harga yang tidak sebanding dengan pendapatan ini membuat masyarakat semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

SDG 2 (Mengakhiri Kelaparan)

Inflasi yang tinggi juga berdampak buruk terhadap ketahanan pangan. Harga pangan yang terus melambung mempersulit akses bagi masyarakat miskin untuk mendapatkan makanan yang cukup dan bergizi. Sebuah riset dari Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat bahwa di Argentina, lebih dari 4 juta orang kini hidup dalam kondisi rawan pangan akibat tingginya inflasi. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi merusak pencapaian SDG 2 yang bertujuan untuk mengakhiri kelaparan dan memastikan ketersediaan pangan yang aman dan bergizi bagi semua orang.

SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan)

Kenaikan harga obat-obatan dan layanan kesehatan membuat banyak orang kesulitan mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan. Dalam situasi ekonomi yang buruk, orang cenderung menunda atau bahkan mengabaikan kebutuhan kesehatan mereka, yang berisiko menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa krisis ekonomi dapat memicu peningkatan penyakit terkait stres dan penurunan akses layanan kesehatan.

SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan)

Inflasi yang tinggi memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi, karena dampaknya dirasakan lebih besar oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Sementara kelompok berpenghasilan tinggi dapat bertahan dengan menyesuaikan pengeluaran atau mencari alternatif investasi, kelompok miskin tidak memiliki pilihan yang sama. Ini memperdalam kesenjangan antara kaya dan miskin, yang berlawanan dengan tujuan SDG 10 yang berupaya mengurangi ketimpangan.

2. Tantangan Bagi Pemerintah Argentina dalam Menangani Krisis Inflasi

Pemerintah Argentina menghadapi tantangan besar dalam mengendalikan inflasi yang telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan di negara tersebut. Kebijakan moneter dan fiskal yang tidak efektif serta ketergantungan pada impor barang-barang tertentu telah memperburuk kondisi inflasi. Setiap kali pemerintah berupaya untuk menstabilkan harga dengan menetapkan batas harga atau memberikan subsidi, anggaran negara menjadi semakin terbebani. Menurut International Monetary Fund (IMF), Argentina membutuhkan restrukturisasi besar-besaran dalam kebijakan ekonomi untuk mengurangi inflasi yang telah merusak perekonomian.

3. Dampak Terhadap SDGs di Tingkat Global

Krisis inflasi di Argentina tidak hanya menjadi masalah domestik, tetapi juga berpotensi mempengaruhi pencapaian SDGs di tingkat global. Dalam era globalisasi, masalah ekonomi yang dihadapi oleh satu negara dapat memberikan dampak terhadap ekonomi global secara keseluruhan. Beberapa efek global dari inflasi di Argentina termasuk:

Meningkatnya Kesenjangan Global

Ketika negara berkembang seperti Argentina mengalami inflasi ekstrem, perbedaan antara negara maju dan negara berkembang semakin nyata. Hal ini menghambat upaya global dalam mencapai kesetaraan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang menjadi inti dari SDGs.

Dampak pada Pasokan Pangan Global

Argentina adalah salah satu negara eksportir utama bahan pangan seperti gandum, jagung, dan daging. Inflasi di Argentina berisiko mempengaruhi harga komoditas global, yang dapat berimbas pada negara-negara lain, terutama yang mengimpor bahan pangan dari Argentina. Kenaikan harga bahan pangan global dapat memicu masalah ketahanan pangan yang lebih luas.

Pengurangan Investasi Berkelanjutan

Tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan investor asing ragu untuk berinvestasi di Argentina. Kurangnya investasi menghambat pertumbuhan ekonomi yang seharusnya digunakan untuk mendanai proyek-proyek berkelanjutan, baik di Argentina maupun di kawasan Amerika Latin lainnya. Hal ini menghambat pencapaian tujuan SDGs yang memerlukan investasi besar untuk infrastruktur hijau, pendidikan, dan layanan kesehatan.

4. Solusi untuk Mengurangi Dampak Inflasi pada Pencapaian SDGs

Untuk mengurangi dampak inflasi yang tinggi terhadap pencapaian SDGs, diperlukan langkah-langkah strategis, baik dari pihak pemerintah Argentina maupun komunitas internasional. Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan meliputi:

Reformasi Kebijakan Ekonomi

Argentina perlu mengadopsi kebijakan ekonomi yang lebih stabil, termasuk pengurangan ketergantungan pada utang luar negeri dan peningkatan daya saing produk dalam negeri. Langkah ini akan membantu mengendalikan inflasi dalam jangka panjang.

Kerja Sama Internasional

Pemerintah Argentina dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga internasional, seperti IMF dan Bank Dunia, untuk merancang program bantuan yang dapat mengurangi beban inflasi tanpa mengorbankan pencapaian SDGs.

Peningkatan Ketahanan Pangan Lokal

Dengan memfokuskan upaya pada ketahanan pangan lokal, Argentina dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan yang seringkali menjadi pemicu inflasi. Program pertanian berkelanjutan juga dapat memperkuat ketahanan pangan dalam jangka panjang.

Inflasi yang tinggi di Argentina bukan hanya ancaman bagi stabilitas ekonomi negara tersebut tetapi juga menjadi hambatan serius bagi pencapaian SDGs, baik di tingkat nasional maupun global. Dampaknya mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari kemiskinan, ketimpangan, kesehatan, hingga ketahanan pangan. Dengan adopsi kebijakan ekonomi yang lebih stabil dan dukungan internasional, diharapkan Argentina dapat mengatasi krisis inflasi ini dan kembali berkontribusi dalam pencapaian SDGs global.