Konsep investasi ESG tidak mengejar keuntungan semata, melainkan juga memperhatikan segi kebermanfaatan usaha bagi lingkungan, masyarakat, dan pemerintah nyatanya bisa membuat nilai perusahaan menjadi naik secara signifikan dalam jangka panjang.
Nilai investasi ESG secara global yang terus meningkat secara signifikan dalam 8 tahun terakhir menjadi salah satu pemicu banyak investor tertarik dengan model investasi ini. Dari tahun 2012 sampai tahun 2018 saja, total kenaikan nilai investasi ESG secara global mencapai 170,48%. Angkanya dari USD 11,35 triliun menjadi USD 30,7 triliun.
Tren investasi ESG (environment, social, and good governance) di dunia semakin menanjak. Di Asia sendiri setidaknya ada lebih dari 5.000 investor yang tertarik menanamkan dananya ke perusahaan-perusahaan yang mengedepankan prinsip berkelanjutan atau yang berbasis ESG. kamu mungkin termasuk salah satu di antaranya, dikutip dari laman HSBC.
Berikut 7 Strategi Investasi Berbasis ESG
Exclusionary
Exclusionary merupakan strategi utama yang dapat membuat investasi ESG yang kamu lakukan tepat sasaran. Buatlah daftar perusahaan-perusahaan yang secara sentimen dinilai negatif terhadap lingkungan maupun masyarakat.
Perusahaan pengeruk sumber daya alam ataupun perusahaan yang mengarah pada perjudian dapat dimasukkan ke dalam daftar negatif tersebut. Pastikan perusahaan-perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan negatif tersebut tereliminasi dari opsi penanaman investasi ESG kamu.
Best in Class
Perusahaan yang ranah bisnisnya dinilai mendukung lingkungan maupun sosial belum tentu dapat menjadi perusahaan yang baik untuk dijadikan sasaran investasi ESG. Sebagai contoh, tidak semua perusahaan energi terbarukan layak untuk investasi.
kamu cukup memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki peringkat ESG baik, yang dapat dilihat dari dampak perusahaan terhadap lingkungan, reputasi di mata masyarakat, juga kepatuhannya terkait tata kelola maupun aturan. Pastikan perusahaan yang kamu pilih memiliki nilai positif untuk tiap indikator penilaian, bahkan lebih baik dia merupakan yang paling unggul untuk ranah bisnis sejenis.
ESG Integration
Strategi ini menjadi pilihan banyak investor yang menjalankan investasi ESG belakangan ini. ESG integration merupakan analisa aspek-aspek ESG sebuah perusahaan oleh manajer investasi. Dari sana baru dilakukan penyesuaian sebelum mengambil keputusan investasi.
Dalam mengintegrasikan faktor-faktor ESG pada sebuah perusahaan, manajer investasi umumnya akan mencoba melakukan penyesuaian taksiran penjualan maupun biaya. Dari penyesuaian tersebut baru bisa diketahui apakah valuasi yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut sesuai dan cukup menjanjikan atau tidak.
Sustainability Theme Investment
Kamu juga bisa menggunakan strategi sustainability theme investment jika ingin melakukan investasi ESG. Tidak perlu menyasar berbagai perusahaan dan menilai keseluruhan aspek lingkungan dan sosialnya, kamu hanya perlu menargetkan perusahaan-perusahaan di bidang tertentu yang memiliki sentimen positif terkait lingkungan maupun masyarakat.
Sebagai contoh, kamu bisa menargetkan investasi ke perusahaan-perusahaan yang berbasis atau mengelola energi terbarukan. Tujuannya bukan hanya keuntungan finansial jangka panjang, melainkan dukungan perusahaan tersebut terhadap keberlanjutan lingkungan yang bisa memberi dampak positif pula pada iklim investasi secara menyeluruh.
Green Bond
Strategi investasi ESG yang satu ini hampir mirip dengan strategi sustainability theme investment yang mengarahkan investasi ke perusahaan-perusahaan sejenis yang ramah lingkungan maupun sosial. Perbedaannya hanya bentuk investasi yang kamu lakukan.
Pada strategi sustainability theme investment, investasi ESG dilakukan dengan memberi saham perusahaan yang sudah terdaftar di bursa efek yang dananya akan digunakan untuk operasional perusahaan secara keseluruhan.
Sementara itu jika kamu memilih strategi green bond, kamu hanya membeli surat utang atau obligasi perusahaan terkait proyek berbasis lingkungan atau sosial yang tengah mereka kerjakan.
Impact Investment
Kamu dapat melakukan investasi ESG dengan melihat secara spesifik terkait syarat dan nilai kerberdampakan sosial dan lingkungan suatu perusahaan. Tujuan dari strategi ini adalah memperoleh perusahaan yang sudah secara nyata berdampak positif pada lingkungan ataupun sosial.
Sebagai contoh, jika kamu mau melakukan investasi ESG pada perusahaan pengelola limbah, kamu harus mengetahui seberapa besar pengaruh pengelolaan perusahaan tersebut ke pengurangan pencemaran air maupun udara. Barulah dari sana, kamu bisa melakukan investasi ESG pada perusahaan tersebut lewat surat utang maupun saham.
Stewardship and Engagement
Strategi ini secara langsung mengarah pada intervensi berupa pengarahan dan pengawasan manajer investasi ke perusahaan tempat kamu melakukan investasi ESG. Pengawasan dan pengarahan bertujuan memastikan perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya dengan basis lingkungan, sosial, maupun ketaatan aturan yang tepat sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi investor pada masa mendatang.
Model ini disebut sebagai strategi stewardship and engagement karena pada saat melindungi hak investor dengan pengawasan dan pengarahan, terjadi interaksi antara manajer investasi dengan manajemen perusahaan. Interaksi yang terjalin antara kedua pihak tersebut tetap berfokus pada aspek ESG.