Senin, 14 Okt 2024

Terbesar di Indonesia, PLTS Groundmounted Wujudkan Kawasan Industri Hijau

Selain menyediakan tenaga listrik melalui energi terbarukan, proyek PLTS groundmounted ini juga merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

ESG Indonesia – PT PLN (Persero) Group melalui anak usahanya, PLN  Batam berkolaborasi bersama PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV) dalam pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) groundmounted terbesar di Indonesia berkapasitas 100 Megawatt peak (MWp).

Dimulainya Pembangunan proyek PLTS ini ditandai dengan seremoni groundbreaking pada (27/10/2023) di Kawasan Industri Kota Bukit Indah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kerja sama ini merupakan wujud kolaborasi PLN  bersama dengan pihak swasta untuk mendukung upaya mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan daya saing industri.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu mengatakan bahwa proyek ini merupakan wujud konkret sinergi antara pemerintah, BUMN dan swasta dalam mewujudkan penyediaan energi bersih.

“Acara ini merupakan sebuah tonggak bersejarah dan merupakan bukti nyata dari sinergi antara pemerintah, BUMN dan swasta dalam penyediaan tenaga listrik melalui energi terbarukan,” ujar Jisman dalam sambutannya.

PLTS
Ilustrasi energi terbarukan. (pixabay)

Ia mengapresiasi terbentuknya kolaborasi ini dan berharap proyek ini menjadi contoh untuk pengembangan energi baru terbarukan di tanah air.

“Kami dari pemerintah sangat mengapresiasi kolaborasi ini, semua punya peran, ini adalah contoh yang baik untuk project serupa di masa depan,” ujarnya.

Direktur Utama PLN , Darmawan Prasodjo mengatakan, di tengah kondisi iklim yang sedang memanas, tentunya dibutuhkan upaya bersama-sama dalam tingkat global.

“Maka, kita punya misi bersama untuk menyelamatkan bumi, tetapi di sisi lain juga tetap menjaga pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menyejahterakan masyarakat,” kata Darmawan.

Darmawan menambahkan proyek pengembangan PLTS ini juga merupakan dukungan PLN  dalam mendorong daya saing industri.

Di tengah tuntutan global saat ini yang beralih ke energi bersih, industri dalam negeri juga membutuhkan pasokan listrik hijau sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah.

“Listrik yang merupakan jantung perekonomian tidak hanya berhenti pada aliran listrik yang andal saja, tetapi juga untuk meningkatkan daya saing.

PLN  mendukung penuh industri Indonesia bertumbuh lewat pasokan listrik yang ramah lingkungan,” tegas Darmawan.

PLTS
Ilustrasi energi terbarukan. (pixabay)

Kerja sama pembangunan PLTS berkapasitas 100 MWp ini akan menggunakan sekitar 170 ribu modul panel surya dengan sistem groundmounted atau terpasang di tanah, yang tersebar di lima lokasi di area seluas lebih dari 85 hektar di Kawasan Kota Bukit Indah Industrial City.

Direktur Utama Aruna PV, Audwin Purwadi mengatakan kawasan industri Kota Bukit Indah merupakan kawasan industri yang bertumbuh.

Saat ini, banyak perusahaan multinasional yang membutuhkan pasokan listrik bersih sebagai salah satu syarat menjalankan operasional perusahaan.

“Proyek pembangunan PLTS ini dapat terlaksana karena PLN  memberi kesempatan untuk menjalin kerja sama dalam pemanfaatan energi baru terbarukan.

“Kerja sama PLN  dengan Aruna dalam proyek PLTS ini juga didukung oleh PT Tatajabar Sejahtera (TJS) sebagai offtaker, serta PT Besland Pertiwi sebagai pemilik lahan proyek,” terang Audwin.

Pembangunan PLN  ini, tambah Audwin akan menciptakan dampak ekonomi yang substansial, karena dapat menciptakan lapangan kerja, memberikan peluang bisnis lokal, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.

”Pembangunan PLN  dengan kapasitas 100 MWp merupakan wujud komitmen kami kepada negara untuk menjadi pelopor dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan dan berperan dalam beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan,” pungkas Audwin

Seperti diketahui, dampak perubahan iklim kian nyata dan bisa membahayakan bumi. Oleh karena itu, negara-negara di dunia termasuk Indonesia tengah berupaya keras melakukan transisi energi dengan menggunakan energi baru terbarukan (EBT) yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Pengembangan PLTS yang dilakukan PLN pun secara tidak langsung turut mendukung upaya pemerintah dalam meredam jejak karbon.

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi salah satu terobosan dalam mengembangkan industri hijau (green industry) yang mengutamakan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan dalam proses produksinya. Jika industri hijau semakin diperluas maka bukan tidak mungkin target Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 akan lebih cepat tercapai.