Dalam menjalankan bisnisnya, Peruri senantiasa menjaga keseimbangan aspek Environment, Social, and Governance (ESG).
ESG Indonesia – Peruri meraih emas di ajang pemeringkatan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) yang digelar oleh National for Corporate Reporting (NCCR).
Penghargaan tersebut menjadi prestasi yang membanggakan mengingat Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) baru kali pertama mengikutsertakan Sustainability Report/Laporan Keberlanjutannya untuk penilaian ASSRAT 2023.
Digelar sejak 2005, ASRRAT tahun 2023 ini merupakan penyelenggaraan yang ke-19. Peruri menerima peringkat Gold/Emas (In Accordance Category) dalam seremoni yang digelar di Hotel Raffles Jakarta pada Senin (6/11/2023).
Langkah dan komitmen Peruri menerapkan prinsip keberlanjutan dalam menjalankan roda bisnis demi menjaga keberlangsungan lingkungan serta sosial dalam jangka panjang, membuahkan hasil yang memuaskan.
Penghargaan ini diterima oleh Direktur SDM, Teknologi dan Informasi Peruri, Gandung Anggoro Murdani. Prestasi ini sekaligus memperkuat bukti bahwa Peruri selalu menjalankan praktik usaha berkelanjutan sebagai landasan dalam memandu langkah-langkah strategis perusahaan.
“Peruri dalam menjalankan bisnis senantiasa menjaga keseimbangan aspek Environment, Social, and Governance (ESG). Penghargaan ini memperkuat capaian perusahaan di bidang laporan berkelanjutan,” kata Gandung.
Nilai-nilai ESG yang dipegang teguh Peruri menjadi indikator penting dalam mengukur keberhasilan perusahaan dalam memberikan kontribusi yang menyeluruh bagi stakeholder.
“Penerapan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) akan membuat operasional perusahaan juga dapat terus berjalan berkelanjutan,” tambah Gandung.
Adapun Sustainability Report Peruri 2022 mengusung tema “The Remarkable Journey Towards Sustainable Growth”.
Penghargaan ASRRAT 2023 merupakan ajang apresiasi terhadap kualitas laporan keberlanjutan atau sustainability report yang didasarkan pada standar Global Reporting Initiative (GRI) yang diikuti oleh perusahaan dalam dan luar negeri termasuk Bangladesh, Filipina, Australia, dan Rusia. Penilaian dilakukan oleh para assessor yang berkompeten (Certified SR Specialist).
Penghargaan ini memotivasi Peruri untuk turut dan terus berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan melalui tindakan-tindakan konkret pelestarian lingkungan yang telah dituangkan dalam Roadmap Peruri Hijau.
“Kami optimistis bahwa pendekatan dan kontribusi tersebut dapat menciptakan nilai jangka panjang dan dampak positif yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat,” lanjut Gandung.
Dalam pidato pembukaannya, Ketua NCCR, Dr. Ali Darwin mengapresiasi para peserta ASRRAT 2023.
“Dedikasi Perusahaan dan organisasi terhadap transparansi dan akuntabilitas serta inisiatifnya untuk mengukur dan memitigasi risiko dampak lingkungan dan sosial yang telah dicapai dalam mengurangi emisi, melestarikan sumber daya, dan memajukan keadilan sosial,” ujarnya.
“Hal ini juga berfungsi sebagai roadmap untuk diikuti oleh bisnis dan organisasi lain,” tambahnya.
Mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia Prof. Bambang Brodjonegoro dalam pidato online-nya memaparkan bahwa tema ini cukup mendesak, menavigasi jalur menuju net zero.
“Planet kita telah mengalami peningkatan suhu rata-rata yang mengkhawatirkan sebesar 1,1 derajat Celsius, yang merupakan akibat langsung dari emisi gas buang yang pernah kita lakukan.
“Tujuan ke depan sangat jelas. Kita harus mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan dan berupaya mencapai emisi nol pada tahun 2050 untuk memitigasi peningkatan suhu lebih lanjut,” ujar Prof. Bambang Brodjonegoro.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Juri ASRRAT 2023, Prof. Irwan Adi Ekaputra menyampaikan bahwa jumlah perusahaan yang berpartisipasi di ASRRAT 2023 meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Dengan partisipasi 68 perusahaan terkemuka, ASRRAT 2023 mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.
“Selain itu, ASRRAT 2023 juga telah diikuti oleh beberapa negara tambahan, tidak hanya dari Indonesia saja, yaitu Bangladesh, Filipina, Australia dan Rusia.
“Hal ini sungguh menggembirakan, karena menandakan meningkatnya komitmen dan dedikasi organisasi-organisasi di dunia menuju upaya keberlanjutan dan praktik bisnis yang bertanggung jawab,” paparnya