Indonesia pasang target pakai energi terbarukan 23 Persen pada 2025
ESG Indonesia – Koordinator investasi dan kerja sama bioenergi dari Kementerian ESDM Trois Dilisusendi, menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mempergunakan energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 mendatang.
Hal ini disampaikannya saat forum ndonesia Renewable Energy Investment Summit (IREIS) atau pertemuan puncak investasi energi terbarukan Indonesia 2023 di Hotel Pullman Jakarta pada 13 – 14 November 2023. Forum ini juga mempertemukan delegasi pengusaha dari negeri China dengan para pemangku kepentingan dari pemerintah Republik Indonesia.
Selain itu net zero emision dalam waktu dekat juga akan diterapkan oleh pemerintah, sehingga memang tepat acara ini mengingat Indonesia sangat membutuhkan investasi untuk membeli teknologi. Forum ini sangat mendukung agar negara bisa mencapai transisi energi tersebut,” ungkap Trois Dilisusendi pada Senin (13/11).
Dengan hadirnya delegasi para pengusaha dari negeri China, pemerintah lanjut Trois berharap para investor maupun pihak pabrik dapat lebih berperan dan hadir di Indonesia untuk melakukan transisi dari energi fosil kepada sumber energi terbarukan.
Trois juga menambahkan dari potensi 3.700 giga watt yang bisa dihasilkan dari sumber energi terbarukan, saat ini Indonesia baru memanfaatkan sebesar 12 giga watt dari energi non fosil.
“Dengan angka tersebut, Indonesia baru memanfaatkan sebesar 0,3 persen sumber energi terbarukan. Saat ini dengan letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa dimana sinar matahari bisa didapat sepanjang tahun, maka Indonesia akan mengutamakan untuk mengarahkan sumber energi terbarukannya pada mentari,” lanjut Trois yang juga menjabat sebagai ketua komite investasi di lingkungan DJBTKI menambahkan.
Selain menggelar forum energi terbarukan dengan negara China, Indonesia papar Trois juga menggelar forum sejenis lainnya dengan beberapa negara lainnya. Pada prinsipnya jelas Trois, Indonesia sangat terbuka dengan negara lain yang mau berinvestasi untuk mengembangkan energi terbarukan.
Sementara itu digelarnya forum IREIS 2023 diharapkan oleh Direktur PT Shan Hai Map Roger Hong Syeb Phearn selaku pihak penyelenggara adalah untuk mempermudah komunikasi antara pihak investor asing dengan piha pemerintah Indonesia.
“Kami menyediakan platform untuk mempermudah komunikasi antara pihak investor asing dengan pemerintah seperti dari ESDM, Kemenperin atau PLN. Jika pengusaha asing mau berinvestasi di Indonesia sebenarnya banyak kesempatan dan forum ini adalah salah satu cara untuk mempertemukan para pihak,” tandas Roger Hong.
Saat disinggung apakah telah terjadi kesepakatan antara pihak investor dengan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan EBT di tanah air, Roger Hong menjelaskan bahwa saat ini barulah tahap awal untuk mengkomunikasikan hal tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya forum IREIS 2023 digelar oleh PT Shan Hai Map bersama pusat belt and road environmental technology exchange and transfer center. Forum ini juga didukung oleh REPT BATTERO Energy Co. Ltd; Perusahaan Metalurgi China (MCC); China Unicom serta mitra media konferensi : TMT Post.