Dengan pemanfaatan biogas dari limbah ternak ini, sejumlah warga di Solo kini tak lagi menggunakan gas elpiji.
ESG Indonesia – PT Nindy Karya (Persero) dukung pengembangan energi terbarukan biogas di Solo Karanganyar, Jawa Tengah. Pengembangan ini bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Nindya Karya.
Untuk diketahui, energi baru terbarukan (EBT) dari biogas diperoleh dengan mengolah kotoran atau limbah ternak, yang umumnya hanya menjadi limbah.
Pemanfaatan limbah ternak ini, selain menjadi solusi dari permasalahan timbunan kotoran ternak, juga memperoleh sumber energi alternatif baru yang murah dan ramah lingkungan.
Program TJSL Nindya Karya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pilar Lingkungan Nomor 15 tentang Ekosistem Darat dan Nomor 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau.
Dari program mengolah limbah ternak ini sudah ada enam rumah yang memanfaatkan biogas untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Dengan pemanfaatan biogas ini keenam rumah tidak lagi menggunakan gas elpiji sehingga tentunya lebih hemat.
“Semoga nantinya tidak hanya enam rumah saja, tapi bisa lebih banyak lagi yang bisa merasakan manfaatnya,” ujar Vice President TJSL dan Umum PT Nindya Karya Muhammad Rusdi dalam keterangan resminya.
Adapun Kepala Desa Dusun Ngampel Suwito, mengungkapkan apresiasinya atas bantuan yang diberikan kepada masyarakat Dusun Ngampel. Ia juga berharap program ini bisa dilakukan secara berkelanjutan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Secara keseluruhan, TJSL Nindya Karya sudah membangun tiga titik biogas, yakni di Jogjakarta dan Solo. Nindya Karya berkomitmen untuk selalu mendukung kelestarian lingkungan dengan memanfaatkan potensi energi sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.