Minggu, 13 Okt 2024

Starbucks Budidayakan Kopi Arabika yang Tahan Perubahan Iklim

Starbucks baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan enam varietas benih kopi baru yang tahan terhadap dampak perubahan iklim. Menurut para ahli, pengembangan ini penting dilakukan untuk masa depan tanaman kopi.

Para ahli agronomi di Starbucks telah mengembangbiakkan berbagai jenis pohon kopi, mencoba menemukan pohon kopi yang akan menghasilkan buah dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Dan dii antaranya, tahan terhadap penyakit karat daun kopi, penyakit yang menyerang pohon kopi dan diperparah oleh perubahan iklim. Setelah memasangkan ratusan varietas, perusahaan telah mendapatkan enam varietas yang sesuai dan memenuhi standar rasa dan cita rasa perusahaan.

Sebuah katalog menjelaskan enam varietas baru Starbucks tersedia bagi para petani di perkebunan kopi Hacienda Alsacia milik perusahaan, sebuah pusat pendidikan dan penelitian di Kosta Rika.

Katalog tersebut mencantumkan profil rasa untuk setiap tanaman. Ada yang membuat kopi dengan aroma melon, madu, dan tebu, sementara yang lain menawarkan rasa jeruk, herbal, dan bunga.

Katalog ini juga menguraikan karakteristik pertumbuhan tanaman, seperti ketinggian tempat tanaman akan bertahan, ukuran dan struktur tanaman, dan berapa tahun waktu yang dibutuhkan sampai produksi pertama.

“Beberapa varietas yang sedang kami teliti dan uji coba akan dipanen dalam siklus dua tahun,” kata Michelle Burns, wakil presiden eksekutif kopi global, dampak sosial, dan keberlanjutan Starbucks. Jika semua berjalan lancar, itu berarti lebih banyak kopi lebih cepat, sebuah kemenangan bagi Starbucks dan para pemasoknya, dikutip dari CNN International.

Starbucks memiliki hampir 36.000 cabang di seluruh dunia dan sangat bergantung pada petani kopi. Perusahaan ini membeli kopi dari sekitar 400.000 petani di 30 negara. Mereka bersama dengan petani kopi lainnya di seluruh dunia sedang berjuang untuk beradaptasi dengan pemanasan global.

Tentu saja, kopi bukanlah satu-satunya tanaman yang terancam oleh perubahan iklim. Kekeringan atau hujan lebat dapat menghancurkan hasil panen di seluruh produk-profuk pertanian. Cuaca ekstrem juga tidak dapat diprediksi, sehingga menyulitkan petani untuk merencanakan perubahan ini secara efektif. Namun kopi arabika, satu-satunya varietas yang digunakan oleh Starbucks, sangat berisiko.