Rabu, 13 Nov 2024

Sinarmas Land Masuk Top ESG Rating Asia 2024

Sinarmas Land Masuk Top ESG Rating Asia 2024

ESG Indonesia – Sinarmas Land Ltd merupakan satu-satunya pengembang Indonesia yang masuk dalam 2024 Top-Rated ESG Companies List untuk regional Asia Pasifik. Sinarmas mencatat poin 14,5 alias low risk untuk risiko penerapan prinsip-prinsip Environment, Social, and Governance (ESG).

ESG Risk Ratings dari Morningstar Sustainalytics memiliki lima kategori tingkat keparahan risiko ESG yang dapat berdampak pada nilai perusahaan suatu perusahaan.

Kelima kategori tingkat keparahan risiko dalam ESG Risk Ratings adalah negligible, low risk, medium risk, high risk, dan severe. Negligible mensyaratkan skor 0-10, low risk 10-20, medium risk dengan skor 20-30, high risk skornya 30-40, dan severe dengan skor di atas 40. Semakin rendah skornya, semakin rendah risiko keparahan ESG dari perusahaan tersebut.

Regulasi ESG Berkelanjutan
Ilustrasi Regulasi ESG Berkelanjutan (Pixabay)

ESG Risk Ratings mengukur paparan perusahaan terhadap risiko-risiko ESG yang bersifat material dan spesifik pada suatu industri dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko-risiko tersebut. Pengukuran skor ESG tersebut menggabungkan konsep pengelolaan dan paparan untuk menghasilkan penilaian absolut terhadap risiko ESG.

Sinarmas Land Ltd merupakan perusahaan yang mengembangkan, menyewakan, dan mengelola properti di Indonesia, China, Malaysia, dan Singapura. Perusahaan ini beroperasi di empat segmen properti Indonesia, properti internasional, properti Inggris, dan lainnya.

Integrasi ESG dalam Perencanaan Suksesi
Ilustrasi Integrasi ESG dalam Perencanaan Suksesi (Pexels)

Segmen properti di Indonesia menyumbang sebagian besar pendapatan perusahaan, dengan sekitar 10.000 hektar lahan dengan proyek-proyek pengembangan kota, residensial, komersial, ritel, kawasan industri, dan properti perhotelan, serta layanan terkait properti.

Properti internasional memperoleh pendapatan dari investasi, pengembangan, dan pengelolaan properti komersial dan residensial di Malaysia, China, dan Singapura. Sementara operasional lainnya termasuk kepemilikan investasi dan kantor perusahaan.

Regulasi ESG di Sektor Konstruksi
Ilustrasi Regulasi ESG di Sektor Konstruksi (Pexels)