Minggu, 13 Okt 2024

Risiko ESG Rendah, PTPN III Jadi Perusahaan Sektor Pertanian Terbaik

PTPN III (Persero) memiliki peringkat Risiko ESG sebesar 17,1.

ESG Indonesia – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III berhasil menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG) di lingkup kerjanya.

Berdasarkan hasil assesment Sustainalytics, sebuah lembaga pemeringkat ESG internasional yang diterbitkan pada Juli 2023, PTPN III (Persero) memiliki peringkat risiko ESG sebesar 17,1.

Artinya, perusahaan memiliki resiko rendah terhadap dampak yang ditimbulkan oleh faktor-faktor ESG tersebut.

Pemeringkatan Risiko ESG yang dilakukan oleh Sustainalytics, mengukur keterpaparan perusahaan terhadap risiko ESG serta mengukur seberapa besar kesiapan perusahaan dalam mengelola risiko tersebut.

Semakin rendah peringkat risiko ESG suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut dianggap semakin baik dalam mengelola risiko ESG. Pengukuran kuantitatif ini juga bisa menggunakan perbandingan hasil dari industri dan sub-industri sejenis.

Pemeringkatan Risiko ESG ini menempatkan PTPN III (Persero) pada posisi puncak secara global dalam sub-industri pertanian.

Ilustrasi perekbunan kelapa sawit. (unsplash)

Pencapaian ini menjadi sebuah gambaran terhadap komitmen dan upaya perseroan dalam menerapkan prinsip dan praktik ESG di semua kegiatan bisnis dan operasionalnya.

Menurut Sustainalytics, kegiatan usaha PTPN III (Persero) di industri pertanian memiliki risiko keterpaparan ESG “sedang”. Kategori ini sering dikaitkan dengan berbagai isu terkait hak asasi manusia (HAM), emisi gas rumah kaca, dan dampak lingkungan dari produk komoditas yang dihasilkan.

Namun, praktik manajemen risiko ketat yang diterapkan manajemen PTPN III (Persero), terutama berkaitan dengan isu lingkungan, keanekaragaman hayati, penggunaan air, perubahan iklim, dan inisiatif keanekaragaman, dinilai cukup efektif dalam memitigasi risiko tersebut.

Energi baru terbarukan
Ilustrasi kelapa sawit (Flickr)

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyatakan bahwa upaya-upaya PTPN III (Persero) untuk menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan dan inisiatif untuk menanggulangi perubahan iklim,telah ikut berperan penting dalam meningkatkan kinerja ESG perusahaan.

“Upaya penguatan keselamatan di tempat kerja, tata kelola perusahaan, dan pemberdayaan masyarakat juta turut berkontribusi terhadap keberhasilan ini,” kata Ghani dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (13/11/2023).

Lebih lanjut Ghani mengungkapkan bahwa pencapaian ini menjadi katalisator dan sekaligus motivasi bagi seluruh insan PTPN Group untuk terus menguatkan komitmen dan konsistensinya dalam menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat guna meningkatkan kinerja perusahaan.

“Tentu saja hasil pemeringkatan ini akan meningkatkan motivasi PTPN III (Persero) dalam mengelola isu-isu ESG, dan perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam isu-isu kelestarian alam di masa mendatang,” kata Ghani.

Sebagai salah satu perusahaan bidang perkebunan terbesar di dunia, Ghani menegaskan bahwa PTPN III (Persero) berkomitmen dan terus berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam bidang lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan (ESG) dalam seluruh kegiatan bisnisnya.

Ghani menyatakan bahwa transformasi PTPN III (Persero) yang telah dilakukan selama empat tahun terakhir yang telah terbukti mampu meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, tidak terlepas dari inisiatif ESG yang telah diterapkan.

“Dalam menjalankan seluruh kegiatan usaha, perseroan senantiasa memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya berdampak secara ekonomi tetapi juga berdampak bagi masyarakat dan lingkungan, dengan tetap berpegang pada ketentuan tata kelola perusahaan yang berlaku,” ujarnya.

Sejalan dengan visi perusahaan, yaitu “Menjadi perusahaan agribisnis nasional terkemuka dan berdaya saing kelas dunia yang berkontribusi secara berkelanjutan terhadap kemajuan bangsa,” strategi ESG PTPN menjadi bagian tak terpisahkan di setiap aspek operasional perusahaan.

Memanfaatkan Penerapan ESG untuk Pertumbuhan Berkelanjutan Perusahaan

Dalam era di mana tanggung jawab sosial dan lingkungan menjadi fokus utama, konsep Environmental, Social, dan Governance (ESG) telah menjadi pedoman utama bagi perusahaan yang ingin mencapai pertumbuhan berkelanjutan.

Bagaimana perusahaan dapat menerapkan konsep ini dengan efektif?

Elemen-elemen ESG

ESG terdiri dari tiga aspek utama yang menjadi landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan perusahaan:

1. Environmental (Lingkungan)

Aspek lingkungan menyoroti dampak perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini mencakup upaya mengurangi emisi karbon, efisiensi pengelolaan limbah, dan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab.

2. Social (Sosial)

Aspek sosial mengacu pada interaksi perusahaan dengan masyarakat dan karyawan. Keterlibatan dalam inisiatif sosial, pemberdayaan diversitas, serta dukungan terhadap komunitas lokal adalah bagian penting dari elemen sosial ini.

3. Governance (Tata Kelola)

Tata kelola yang baik mencakup kebijakan transparansi, integritas manajemen, dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan. Struktur organisasi yang transparan dan keberadaan etika bisnis yang kuat menjadi fokus utama dalam aspek tata kelola.

Implementasi ESG dalam Perusahaan

Bagaimana perusahaan dapat menerapkan konsep ESG dengan efektif guna mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan?

1. Komitmen pada Lingkungan

Perusahaan dapat memulai dengan komitmen pada praktik ramah lingkungan. Ini meliputi penggunaan sumber energi terbarukan, pengelolaan limbah yang efisien, dan integrasi teknologi yang mengurangi jejak karbon.

2. Keterlibatan Sosial yang Aktif

Keterlibatan aktif dalam inisiatif sosial menjadi kunci dalam penerapan ESG. Melalui program-program sukarela, dukungan pada proyek-proyek sosial, dan memperkuat inklusi diversitas, perusahaan dapat memberikan dampak yang positif pada masyarakat sekitar.

3. Penguatan Tata Kelola Perusahaan

Tata kelola yang kuat merupakan landasan penting bagi penerapan ESG. Perusahaan perlu fokus pada transparansi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabilitas manajemen, serta memberikan pengungkapan informasi yang jelas dan terbuka.