Penerbitan green bond tahap II ini turut menjadi bukti dukungan BRI terhadap program pemerintah dalam menjalankan kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terkait pengelolaan lingkungan dan pengendalian perubahan Iklim.
ESG Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus memperkuat komitmennya dengan menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan (green bond) I tahap II tahun 2023 senilai Rp 6 triliun. Surat berharga ini merupakan bagian dari penawaran umum green bond berkelanjutan I yang membidik dana Rp 15 triliun.
Direktur Wholesale & Institutional Business BRI Agus Noorsanto menyebutkan, BRI optimistis dapat terus memberikan value, tidak hanya economic value namun juga mendorong social value bagi seluruh lapisan masyarakat yang sejalan dengan visi BRI.
Aksi korporasi ini merupakan salah satu upaya BRI dalam merealisasikan green economy dan bagian dari strategi pendanaan yang menganut sustainable principle setelah sebelumnya BRI sukses menerbikan sustainable bond, sustainable-linked loan, MTN inklusif dan subdebt inklusif.
Terkait hal itu Noorsanto menyebutkan setidaknya 70% alokasi dari hasil penghimpunan dana akan digunakan untuk kegiatan usaha atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL). Energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, transportasi ramah lingkungan serta penggunaan lahan yang berkelanjutan merupakan sejumlah KUBL yang menjadi sasaran pemanfaatan dana green bond tahap II ini.
Sementara sisa dana sebesar 30% akan digunakan untuk pendanaan di segmen UMKM sebagai aksi nyata bank melaksanakan perannya sebagai agen pembangunan nasional. Pendanaan berkelanjutan tersebut juga termasuk untuk pembiayaan ulang obligasi hijau yang jatuh tempo pada tahun 2023.
Penerbitan green bond tahap II ini turut menjadi bukti dukungan BRI terhadap program pemerintah dalam menjalankan kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terkait Pengelolaan Lingkungan dan Pengendalian Perubahan Iklim.
Dikesempatan berbeda, SEVP Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi juga menambahkan, aksi korporasi ini semakin mengukuhkan posisi BRI sebagai market leader dalam penerapan Environment, Social, and Governance (ESG) di Indonesia. BRI mengimplementasikan ketiga dimensi tersebut dalam aktivitas perbankan, mengubah pola bisnis menjadi berkelanjutan untuk mendukung ekonomi nasional.
“Penerbitan green bond ini juga mencatatkan permintaan yang tinggi dari investor ritel yang merupakan wujud nyata BRI dalam mendukung strategi pemerintah terkait keuangan inklusif (financial inclusion). Di sisi lain aspek risiko dalam obligasi ini pun relatif terjaga, sebagaimana tampak dari peringkat idAAA (Triple A) yang diberikan Pefindo untuk Obligasi Berwawasan Lingkungan BRI tersebut. Rating tersebut menunjukkan kemampuan kuat perseroan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjang,” pungkas Achmad.
Adapun jadwal penerbitan Green Bond atau Obligasi Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan I Tahap II Tahun 2023 BRI adalah sebagai berikut:
- Perkiraan Masa Penawaran Umum: 6 – 9 Oktober 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan: 10 Oktober 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik:12 Oktober 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di PT Bursa Efek Indonesia: 13 Oktober 2023
Berdasarkan pengumuman bursa pada Selasa (17/10/2023), Mulai 18 Oktober 2023 akan dicatatkan efek berupa Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2023, Adapun, wali amanat dari efek itu adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dan mendapatkan rating emisi idAAA atau triple A PEFINDO.
Penerbitan Green Bond tahap II ini dilakukan dalam tiga seri, yaitu Seri A (1 tahun) dengan kupon 6,10%, Seri B (2 tahun) dengan kupon 6,35%, dan Seri C (3 tahun) dengan kupon 6,30%. Green Bond Tahap II Tahun 2023 tersebut mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 2,66 kali selama periode book building.
Sebelumnya pada tahun 2022, BRI telah menerbitkan Green Bond Tahap I sebesar Rp5 triliun. Dengan total nilai obligasi hijau Rp11 triliun, bank tertua di Tanah Air ini menjadi penerbit green bond domestik terbesar di Indonesia.
Green Bond BRI Tahap I Tahun 2022 mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 4,4 kali. Hal ini pun menjadi bukti wujud BRI yang akan terus memperkuat implementasi prinsip ESG dari sisi pendanaan atau liabilitas.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso mengatakan apresiasinya terhadap kepercayaan investor. Menurutnya, keberhasilan tersebut menggambarkan minat masyarakat yang tinggi terhadap investasi berkelanjutan lingkungan yang lebih baik di masa depan.