Perusahaan listrik Vietnam kini berfokus pada efisiensi energi dan mengedepankan penggunaan energi terbarukan.
ESG Indonesia – Perusahaan listrik Vietnam (EVN) melaporkan produksi listrik sebesar 21,05 miliar kWh pada Mei 2024. Sebagian besar listrik tersebut masih berasal dari pembangkit listrik tenaga batubara untuk menghindari pemadaman listrik.
Produksi listrik tersebut meningkat 11,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Akumulasi dalam lima bulan pertama pada 2024, produksi listrik mencapai 124,25 miliar kWh, meningkat 12,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Meski demikian, EVN membuat langkah maju dengan memanfaatkan energi terbarukan, seperti memanfaatkan tenaga surya dan tenaga angin yang mencakup 12 persen dari bauran energi.
Mengutip esgnews, proporsi output dan mobilisasi semua jenis sumber daya selama lima bulan terakhir adalah sebagai berikut:
• Tenaga air: 19,08 miliar kWh, mencakup 15,4 persen.
• Tenaga termal batubara: 73,97 miliar kWh, mencakup 59,5 persen.
• Turbin gas: 11,17 miliar kWh, mencakup 9 persen.
• Energi terbarukan: 17,62 miliar kWh, mencakup 14,2 persen (tenaga surya: 11,64 miliar kWh, tenaga angin: 5,38 miliar kWh).
• Impor: 2,02 miliar kWh, mencakup 1,6 persen.
Meskipun terdapat kemajuan dalam pemanfaatan energi terbarukan di Vietnam, namun EVN masih menghadapi tantangan. Permintaan listrik mencapai puncaknya yaitu 41.500 MW pada Mei 2024.
Hal tersebut pastinya membebani jaringan listrik yang tersedia. Untuk memastikan stabilitas, konsumsi batu bara sebagai sumber energi listrik masih dilakukan. Lebih dari 50 persen bauran energi masih bergantung pada batubara, bukti bahwa transisi energi masih sulit dilakukan.
“Beradaptasi dengan standar lingkungan yang ketat sambil memenuhi permintaan adalah tantangan utama kami,” kata juru bicara EVN.
Pada Juni 2024, EVN memiliki tujuan untuk meningkatkan operasi sistem tenaga listrik dan melanjutkan tujuan transisi energinya. Rencana tersebut mencakup peningkatan pangsa energi terbarukan menjadi 20 persen pada 2025 sambil mengelola masalah ketergantungan terhadap batubara.
EVN juga berfokus pada efisiensi energi. Pada Mei 2024, EVN meluncurkan kampanye yang mempromosikan langkah-langkah penghematan energi, yang menjangkau lebih dari 1 juta rumah tangga. Mereka mencapai pengurangan intensitas penggunaan energi sebesar 10 persen.
“Menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan praktik berkelanjutan tetap menjadi tujuan utama kami,” kata juru bicara EVN.
Selain itu, EVN juga sedang mengembangkan proyek-proyek baru untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan sebesar 4.000 MW pada 2025.