Minggu, 13 Okt 2024

Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III 2023 Hanya 4,9%

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III 2023 sebesar 4,94%

ESG Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 tak sampai 5% alias hanya mencapai 4,94% secara year on year (yoy).

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penurunan harga komoditas global memberikan pengaruh pada kinerja ekonomi Indonesia. Hal itu membuat ekspor dan impor mengalami kontraksi masing-masing -4,26% dan -6,18% pada kuartal III-2023.

“Ekspor mengalami kontraksi pada ekspor barang non migas seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, mesin atau peralatan listrik, serta ekspor barang migas seperti gas alam, hasil minyak dan minyak mentah,” ucap Amalia saat konferensi pers, Senin (6/11/2023).

Lesunya perekonomian di kuartal III-2023 adalah konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi. Tercatat konsumsi pemerintah kontraksi 3,76% dengan distribusi 7,16%.

Amalia menjelaskan terkontraksinya konsumsi pemerintah karena adanya penurunan belanja pegawai, belanja barang dan belanja bantuan sosial. Ditambah ada pergeseran pencairan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN), dari yang biasanya di kuartal III menjadi kuartal II.

“Pada 2022 pembayaran gaji ke-13 dilakukan di triwulan III, sedangkan pada 2023 terjadi di triwulan II sehingga konsumsi pemerintah tumbuh 10,57% pada triwulan II-2022 dan kontraksi 3,76% di triwulan III-2023,” jelasnya.

Jika dilihat dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi dipengaruhi oleh lapangan usaha pertanian yang memang merupakan salah satu dampak dari fenomena El Nino. Positifnya adalah konsumsi rumah tangga masih tumbuh 2,63% sehingga menjadi motor utama penggerak ekonomi Indonesia.

“Konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,63%. Kontribusi ini sebenarnya relatif kecil dibandingkan dengan triwulan lalu karena konsumsi rumah tangga telah mencapai puncaknya biasanya di triwulan II-2023,” terang Amalia.

Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Negara: Strategi dan Dampaknya

Pertumbuhan ekonomi negara adalah suatu indikator yang sangat penting dalam menilai kesejahteraan masyarakat dan keberhasilan suatu negara.

Berikut strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan negara, serta dampaknya terhadap berbagai sektor.

1. Investasi Infrastruktur

Salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara adalah dengan meningkatkan investasi dalam infrastruktur. Infrastruktur yang baik, seperti jalan, pelabuhan, bandara, dan sistem transportasi yang efisien, dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan. Hal ini akan memudahkan pergerakan barang dan jasa, serta membuka peluang bagi sektor-sektor lain seperti pariwisata dan perdagangan.

2. Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan yang berkualitas juga memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan di sektor ini. Dengan memiliki tenaga kerja yang terampil dan terdidik, suatu negara dapat mendorong inovasi, produktivitas, dan daya saing di pasar global. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan akan membantu menciptakan lapangan kerja yang lebih baik dan mengurangi tingkat pengangguran.

rich result on google's SERP when searching for 'ESG'
Ilustrasi Pinjaman Uang (Pexels)

3. Diversifikasi Ekonomi

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, diversifikasi sektor ini sangat penting. Bergantung terlalu banyak pada satu sektor dapat membuat negara rentan terhadap perubahan dalam pasar global. Dengan diversifikasi ekonomi, negara dapat mengurangi risiko dan menciptakan stabilitas jangka panjang.

4. Kebijakan Fiskal yang Tepat

Pengaturan kebijakan fiskal yang bijaksana juga dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Ini termasuk pengelolaan anggaran yang hati-hati, pengurangan defisit, dan pengurangan utang negara. Kebijakan fiskal yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang stabil untuk investasi dan pertumbuhan.

5. Promosi Pariwisata

Pariwisata adalah sektor yang sangat potensial dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Melalui promosi pariwisata yang efektif, negara dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, yang pada gilirannya akan menghasilkan pendapatan yang signifikan. Pariwisata juga dapat menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor, seperti perhotelan, restoran, dan transportasi.

rich result on google's SERP when searching for 'ESG'
Ilustrasi Menajemen Keuangan (Pexels)

Dampak Positif 

Pengurangan Kemiskinan: Pertumbuhan yang kuat dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Peningkatan Kesejahteraan: Dengan pertumbuhan yang kuat, tingkat kesejahteraan masyarakat cenderung meningkat. Ini berarti akses lebih baik ke layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Investasi Asing: Pertumbuhan yang stabil dapat menarik investasi asing, yang dapat membantu menggerakkan perkembangan industri dan teknologi.

Kemandirian: Negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik akan lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan sektor ini sendiri, tanpa terlalu tergantung pada bantuan luar.