Minggu, 13 Okt 2024

Pertamina Hulu Energi Raih Rating ESG 21,5 dari Sustainalytics

Pertamina hulu energi rating medium risk ESG dari Sustainalytics

ESG Indonesia – Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) meraih medium risk dalam pemeringkatan Environment, Social, Governance (ESG) melalui proses assesment dari Lembaga rating internasional, Sustainalytics.

PHE berhasil mendapatkan peringkat ke enam dari 308 produsen minyak dan gas secara global.

Sustainalytic melakukan evaluasi terhadap 11 isu material ESG yang terdiri dari 50 indikator ESG dengan total 301 sub indikator.

Dari 301 sub indikator terdapat 189 sub indikator aspek lingkungan (environment), 73 sub indikator aspek sosial (social)dan 39 sub indikator aspek tata kelola (governance).

VP HSSE PHE, Geri Simansyah Achsan, mengungkapkan bahwa pencapaian rating ESG PHE merupakan bentuk komitmen Perusahaan terhadap keberlanjutan industri dari pilar ESG.

“Beberapa penilaian antara lain mencakup aspek pengelolaan dan pengurangan emisi GRK, pengelolaan air, keanekaragaman hayati, keselamatan kerja, human capital, community relations, serta etika bisnis. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang senantiasa mendukung kinerja PHE,” ujarnya.

Pertamina. (istimewa)
Pertamina. (istimewa)

Kegiatan eksplorasi dan produksi migas merupakan kegiatan berisiko tinggi, semakin kecil skor nilai yang diperoleh semakin baik karena menunjukkan perusahaan telah mampu mengelola risiko dan isu material ESG dengan sangat baik.

PHE dinilai telah berkomitmen dalam menerapkan prinsip keberlanjutan pada seluruh aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Penilaian rating ESG mempengaruhi perusahaan agar terus memaksimalkan langkah menuju Perusahaan yang berkelanjutan.

Terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional, PHE terus berupaya menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.

Strategi Penerapan ESG dalam Industri Minyak dan Gas

Industri minyak dan gas memiliki peran penting dalam perekonomian global, namun, dampaknya terhadap lingkungan sering kali menjadi perhatian utama. Bagaimana penerapan Environmental, Social, dan Governance (ESG) dalam industri ini dapat memberikan dampak positif?

Environmental (Lingkungan)

1. Pengelolaan Emisi Gas Rumah Kaca

Industri minyak dan gas dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan, seperti pemurnian gas, penggunaan energi terbarukan, dan teknologi penangkapan karbon.

2. Konservasi Sumber Daya Alam

Melalui praktik-praktik yang berkelanjutan, seperti pengelolaan air yang bijaksana, pengurangan limbah, dan rehabilitasi lahan, industri ini dapat berkontribusi pada konservasi sumber daya alam.

Dok. Pertamina
Pertamina cetak lulusan dengan sustainability skills (DOK.Pertamina)

Social (Sosial)

1. Keselamatan Kerja dan Kesehatan Karyawan

Perusahaan di sektor minyak dan gas perlu memberikan perhatian khusus pada keselamatan dan kesehatan karyawan. Program pelatihan, fasilitas kerja yang aman, serta pemantauan kondisi kesehatan menjadi prioritas.

2. Keterlibatan dalam Komunitas Lokal

Berpartisipasi aktif dalam inisiatif sosial dan ekonomi di komunitas lokal adalah langkah penting. Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang berkelanjutan dapat membantu dalam membangun hubungan yang positif dengan masyarakat sekitar.

Gas Alam
Ilustrasi gas alam. (pixabay)

Governance (Tata Kelola)

1. Transparansi dan Kepatuhan

Transparansi dalam operasi bisnis dan kepatuhan terhadap regulasi merupakan bagian penting dari tata kelola yang baik. Memastikan kepatuhan terhadap standar etika dan hukum sangat vital.

2. Manajemen Risiko dan Kinerja

Manajemen risiko yang efektif dan evaluasi kinerja secara teratur merupakan aspek krusial dalam tata kelola yang baik. Mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola sangat diperlukan.

Penerapan ESG dalam industri minyak dan gas bukan hanya tentang mematuhi regulasi, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan komitmen pada praktik-praktik berkelanjutan, keterlibatan dalam komunitas, serta tata kelola yang transparan dan efisien, industri ini dapat menjalankan perannya dengan lebih bertanggung jawab dan memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan secara keseluruhan.

Tantangan dan Peluang

1. Tantangan dalam Implementasi

Industri minyak dan gas menghadapi sejumlah tantangan dalam menerapkan ESG. Salah satunya adalah biaya tinggi untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Selain itu, perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah juga bisa menjadi kendala dalam implementasi praktik ESG.

2. Peluang untuk Inovasi

Meskipun tantangan itu ada, terdapat juga peluang besar. Inovasi teknologi yang berkelanjutan dapat mengubah lanskap industri ini. Pengembangan energi terbarukan, penggunaan teknologi canggih dalam pengeboran dan ekstraksi, serta pendekatan baru dalam manajemen limbah adalah beberapa contoh.

Peran Investor dalam Mendorong Perubahan

Investor memiliki peran penting dalam mendorong industri minyak dan gas menuju praktik ESG yang lebih baik. Dengan menuntut transparansi informasi, memperkuat kriteria ESG dalam keputusan investasi, dan berkolaborasi dengan perusahaan untuk memperbaiki praktik, investor dapat memainkan peran signifikan dalam perubahan ini.