Program TJSL Telkom fokus ke dalam tiga aspek yaitu aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
ESG Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen untuk terus menyalurkan beragam bantuan kepada masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Bantuan tersebut merupakan salah satu upaya Telkom untuk mendukung capaian Sustainable Development Goals(SDGs).
Hal ini juga sejalan dengan fokus perusahaan dalam menerapkan prinsipEnvironmental, Social, and Corporate Governance(ESG) melalui program EXIST (ESG Existence for Sustainability by Telkom Indonesia).
Sepanjang tahun 2023, program TJSL Telkom fokus ke dalam tiga aspek yaitu aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pelaksanaan program TJSL pada aspek lingkungan diselaraskan dengan enam poin SDGs yang telah terbagi ke dalam sembilan bentuk program.
Program tersebut yaknie-waste management, sinergi program komunitas sadar lingkungan, penanaman terumbu karang, penanaman mangrove, konservasi hutan binaan, bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),Electronic Device Donation for Education (Eduvice), sertbantuan sarana air bersih dan renovasi MCK umum.
Adapun program bantuan sarana air bersih mengacu pada SDGs poin ke-6 yaitu air bersih dan sanitasi layak. Implementasinya berupa bantuan sumur bor dan bantuan pipanisasi sumber air bersih.
Sepanjang tahun 2023, perusahaan juga telah melaksanakan program sarana air bersih di 74 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Melalui program ini, Telkom berharap mampu memberikan kemudahan akses air bersih bagi masyarakat yang seringkali mengalami kekeringan,” ungkap SGM Community Development Center Telkom Indonesia, Hery Susanto.
“Juga telah melaksanakan program renovasi MCK umum bagi masyarakat dengan MCK tidak layak. Lebih dari 300 kepala keluarga di 79 titik lokasi telah menerima manfaat dari program ini,” sambungnya.
Sementara program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan e-waste management selaras dengan SDGs poin ke-11 yaitu kota dan pemukiman yang berkelanjutan. Program bedah RTLH berhasil membantu 44 kepala keluarga yang tersebar di beberapa kota di Indonesia seperti Bandung, Makassar, Cianjur dan Jakarta.
Selanjutnya, program Eduvice yang juga berlandaskan pada SDGs poin ke-12 memberikan bantuan berupa pengumpulan sampah-sampah elektronik untuk dikelola dan didaur ulang menjadi barang bermanfaat.
Perangkat elektronik tersebut kemudian didistribusikan ke sekolah, panti asuhan, masjid dan rumah belajar. Sepanjang tahun 2023, perusahaan berhasil mengumpulkan 194 perangkat elektronik yang didistribusikan ke beberapa kota seperti Bekasi, Bogor, Depok, Padang dan Tangerang.
Untuk SDGs poin ke-13 terkait penanganan perubahan iklim, perusahaan berkolaborasi dengan 36 komunitas lingkungan untuk mengajak masyarakat peduli pada keberlangsungan lingkungan hidup. Komunitas ini tersebar di beberapa titik seperti Banten, Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Telkom bersama 36 komunitas lingkungan ini berfokus pada empat segmentasi, yakni pelestarian fauna & lingkungan, edukasi, serta pengolahan limbah. Telkom juga berhasil melaksanakan program penanaman mangrove dan terumbu karang yang berlandaskan pada SDGs poin ke-14 yaitu ekosistem lautan.
Dari kegiatan konservasi ini, Telkom berhasil menanamkan kembali 48.500 pohon mangrove dan 3.529 substrat terumbu karang. Telkom juga telah melaksanakan 11 program konservasi hutan binaan digital dengan akumulasi luas hasil konservasi sebesar 41.550 hektare. Program ini juga berlandaskan pada SDGs poin ke-15 yaitu ekosistem daratan.
“Melalui program-program ini, Telkom berharap dapat mendukung capaianSustainable Development Goals di tahun 2030 nantinya. Telkom berperan tidak hanya melakukan pencegahan semata, tetapi turut serta memulihkan dan memelihara lingkungan hidup,” ungkap Hery.
Di sisi lain, Telkom juga melibatkan karyawan serta keluarga besar TelkomGroup untuk ikut menyukseskan program ini.