Kamis, 12 Sep 2024

Perdana, Garuda Indonesia Beli Sertifikat Penurunan Emisi GRK di Bursa Karbon

Berperan aktif dalam mengurangi emisi karbon, Garuda Indonesia melaksanakan berbagai inisiatif berkelanjutan.

ESG Indonesia – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia  terus memperkuat komitmennya dalam mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. Komitmen tersebut salah satunya dilakukan melalui pembelian Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) di Bursa Karbon di IDX (Bursa Efek Indonesia) yang sekaligus menjadi pembelian perdana sertikat pengurangan emisi yang dilaksanakan Garuda Indonesia.

Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) merupakan bagian dari mekanisme pengelolaan penurunan emisi yang terdokumentasikan dalam surat bentuk bukti pengurangan emisi oleh usaha dan/atau kegiatan yang telah melalui MeasurementReporting, dan Verification serta tercatat dalam Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim dalam bentuk nomor dan/atau kode registrasi.

Pembelian sertifikat penurunan emisi tersebut merupakan bagian dari rangkaian program “Carbon Neutral Flight” di Garuda Indonesia yang merupakan wujud komitmen jangka panjang Perusahaan dalam mendukung langkah dekarbonisasi melalui konversi emisi karbon yang ditimbulkan pada operasional penerbangan.

Pajak Karbon , Perdagangan Karbon Dekarbonisasi Teknologi Tangkap Karbon Pertamina Sektor Energi Emisi Carbon Capture and Storage emisi gas rumah kaca
Ilustrasi emisi karbon. (pixabay)

Program tersebut yang salah satunya turut dilakukan melalui metode “Carbon Offset” melalui pembelian sertifikasi penurunan emisi milik Pertamina Patra Niaga.

Adapun nantinya pelaksanaan Program Carbon Neutral Flight ini tidak hanya akan dilaksanakan melalui pembelian sertifikat penurunan emisi (SPE) yang tersedia di Bursa Karbon nasional, melainkan juga sertifikat penurunan emisi berskala global sesuai standar ICAO CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation).

Tahap awal Program Carbon Neutral Flight tersebut juga telah diimplementasikan pada penerbangan Joy Flight HUT GA ke-75 yang sebelumnya dilaksanakan pada hari Selasa (23/1) yang lalu dan akan dilaksanakan secara berkesinambungan pada berbagai penerbangan lainnya.

Biovatur Bahan Bakar Pesawat
Ilustrasi pesawat. (pixabay)

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-75 Garuda Indonesia serta menjadi wujud implementasi komitmen Perusahaan untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang telah diterapkan oleh Pemerintah.

Komitmen ini yang kedepannya akan terus kami perkuat melalui kebijakan korporasi yang mengedepankan fokus sustainabilibity dalam seluruh aspek operasional perusahaan.

“Pelaksanaan program ini juga sejalan dengan tema HUT Garuda Indonesia yang ke-75 ‘Celebrating Unity for The Greater Future’ dimana langkah ini merupakan bentuk aktif partisipasi Garuda Indonesia sebagai national flag carrier untuk berkontribusi menjadi garda terdepan dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon yang salah satunya dilaksanakan melalui penerbangan netral karbon. Melalui program Carbon Neutral Flight tersebut, Garuda Indonesia menerapkan perhitungan offset atas carbon footprint yang dihasilkan oleh penerbangan joy flight,” jelas Irfan.

Biovatur bahan bakar pesawat
Ilustrasi pesawat. (pixabay)

Sebelumnya, sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-75 Garuda Indonesia, Garuda Indonesia melaksanakan penerbangan “joy flight” menggunakan armada B737-800 dengan nomor penerbangan GA006 yang terbang melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk melintasi area Pelabuhan Ratu dan kemudian kembali ke Bandara Soekarno Hatta.

Adapun penerbangan tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi Garuda Indonesia terhadap karyawan tenaga alih daya dengan kriteria tertentu yang termasuk di dalamnya petugas security, cleaning service, serta office boy yang selama ini telah turut mendukung kegiatan bisnis Perusahaan.

Irfan melanjutkan bahwa sebagai upaya untuk mendukung dekarbonisasi, Garuda Indonesia telah melaksanakan berbagai inisiatif berkelanjutan diantaranya berkolaborasi bersama Pertamina melalui pelaksanaan penerbangan komersial pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar bioavtur.

“Keterlibatan aktif Garuda dalam penurunan emisi karbon ini turut menjadi bagian dari road map rencana strategis perusahaan untuk terus berakselerasi sebagai maskapai yang semakin agile dan adaptif dalam menyongsong era baru Garuda Indonesia yang saat ini terus bertransformasi memaksimalkan kinerja salah satunya melalui kontribusi terhadap misi pelestarian lingkungan hidup dengan energi terbarukan,” jelas Irfan.

Dekabornisasi. (Dok.Pertamina)
Dekabornisasi. (Dok.Pertamina)

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengungkapkan suatu kebanggan bagi Pertamina Patra Niaga dapat mendukung terlaksananya “Carbon Neutral Flight” di usia 75 tahun Garuda Indonesia, melalui kerjasama dalam inisiatif perdagangan karbon.

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com