Minggu, 13 Okt 2024

Percepat Transisi Energi, BPH Migas Dorong Peningkatan Konsumsi Gas Domestik

BPH Migas mendukung penyediaan energi bersih yang terjangkau melalui penetapan harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil.

ESG IndonesiaSesuai dengan tema pada rangkaian kegiatan peringatan hari jadi BPH Migas yang ke-21 yaitu “Menjaga Subsidi, BergeGAS untuk Transisi”, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berupaya terus mendorong peningkatan konsumsi gas domestik guna mempercepat transisi energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

“Dalam rangka percepatan transisi energi, BPH Migas terus berupaya mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri dan memberikan kepastian kepada pelaku usaha sektor gas bumi untuk berinvestasi,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja BPH Migas Tahun 2023, Sabtu (30/12) di Bogor, Jawa Barat.

“Untuk kinerja sub sektor gas bumi, tahun ini, BPH Migas telah menetapkan dua penetapan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa (sebesar 100% dari target), yaitu penetapan tarif untuk PT Persada Agung Energi dan PT Pertamina Gas untuk PT Petro Kimia Gresik,” sambungnya.

Gas Alam
ilustrasi pipa gas. (pixabay)

Erika melanjutkan, BPH Migas juga telah mendukung penyediaan energi bersih yang terjangkau melalui penetapan harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil.

“Di tahun 2023 ini telah ditetapkan harga gas bumi untuk 6 kabupaten/kota (mencapai 100% dari target). Selain itu, dalam hal pembangunan infrastruktur gas bumi melalui pipa, saat ini telah mencapai 22.478,62 km (sebesar 103% dari target 21.900 km) yang meliputi panjang pipa transmisi sebesar 5.360,46 km, panjang pipa distribusi sebesar 6.241,03 km dan panjang pipa jargas sebesar 10.877,13 km,” lanjut Erika.

Indonesia memiliki target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada bauran energi nasional pada tahun 2025. Kebijakan ini, yang dipadukan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 29% pada tahun 2030, merupakan upaya yang jelas menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Pajak Karbon , Perdagangan Karbon Dekarbonisasi Teknologi Tangkap Karbon Pertamina Sektor Energi Emisi Carbon Capture and Storage
Ilustrasi emisi karbon. (pixabay)

Dalam berbagai kesempatan berbeda, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menekankan pentingnya gas bumi dalam transisi energi fosil ke EBT yang ramah lingkungan sesuai target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. Gas bumi akan menjadi jembatan penerapan EBT seratus persen.

“Bagi Indonesia, selama transisi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060, minyak dan gas akan terus memainkan peran penting dalam mengamankan pasokan energi, khususnya di bidang transportasi dan pembangkit listrik. Gas akan digunakan untuk menjembatani 100% penerapan pembangkit energi terbarukan,” kata Arifin pada acara International Convention on Upstream Oil & Gas 2023 (IOG) ke-4 di Bali Kamis, (21/9) lalu.

Percepat Transisi Energi, BPH Migas Dorong Peningkatan Konsumsi Gas Domestik 4

Menurut Arifin, gas bumi menjadi faktor penting dalam transisi energi di Indonesia dan untuk sebagai respons terhadap peningkatan permintaan dalam negeri, Pemerintah secara aktif mengupayakan perluasan infrastruktur gas untuk memfasilitasi integrasi pasokan dan permintaan yang lancar.

BPH Migas Sumbang Rp1,3 triliun ke Kas Negara

Sebagai informasi, menutup tahun 2023, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas BumiĀ  mencatatkan capaian mentereng, dimana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BPH Migas melebihi dari target yang dicanangkan pada tahun 2023, yakni mencapai Rp1,393 triliun.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan bahwa capaian tersebut melebihi dari target yang diusung sebesar Rp864,42 miliar. “Penerimaan PNBP Migas yang berasal dari iuran badan usaha mencapai 161,26% dari target tahun 2023,” ujar Erika saat konferensi pers di Bogor, Sabtu (30/12/2023).

PNBP tersebut berada dalam tren meningkat apabila dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2021 tercatat PNBP BPH Migas sebesar Rp1,1 triliun. Sedangkan pada tahun 2022, PNBP yang disetor ke kas negara sebesar Rp1,309 triliun.

Erika menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan energi yang terjangkau bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar),
sepanjang tahun 2023 BPH Migas juga telah mendorong dibangunnya 89 penyalur BBM Satu Harga.

“Secara kumulatif, sejak tahun 2017 hingga kini telah terbangun 512 penyalur BBM Satu Harga,” jelasnya.

Sementara itu, realisasi anggaran BPH Migas tahun 2023 sebesar Rp229,8 miliar, atau mencatatkan persentase sebesar 99,51% dari pagu anggaran Rp230,92 miliar. Erika menyebutkan bahwa BPH Migas telah berupaya untuk mencatatkan realisasi tersebut melalui berbagai upaya dan tetap memerhatikan akuntabilitas pengelolaan anggaran.

“Antara lain melalui percepatan pelaksanaan tender, akselerasi penyelesaian dokumen pertanggungjawaban dinas, serta monitoring dan evaluasi berkala pelaksanaan anggaran BPH Migas,” pungkasnya.