Inisiatif Nestle ini tidak hanya menciptakan peluang kerja tetapi juga menghubungkan, memulihkan, dan melindungi hutan masyarakat yang berharga.
ESG Indonesia – Nestle meluncurkan dua proyek baru sebagai bentuk komitmen untuk mencapai emisi nol bersih 2050. Proyek tersebut dikembangkan bersama pemasok kakao Cargill dan ETG | Beyond Beans untuk mengurangi dan menghilangkan emisi karbon dari rantai pasokan.
Mengutip esgnews, proyek lima tahun tersebut akan mempromosikan agroforestri, mempercepat transisi ke pertanian regeneratif, dan mendukung reboisasi lahan terdegradasi masyarakat petani kakao.
Berbagai spesies pohon peneduh akan didistribusikan kepada petani, yang akan belajar menanam dan memangkas pohon. Pohon peneduh digunakan untuk membantu mengurangi dampak buruk sinar matahari dan menyediakan ruang yang kaya air bagi tanaman kakao untuk bertahan hidup selama musim kemarau.
Pohon peneduh juga dapat meningkatkan pengelolaan air dan meningkatkan keanekaragaman hayati di lahan pertanian, serta menyerap karbon dari atmosfer.
Secara kolektif, proyek memiliki target untuk menanam lebih dari dua juta pohon peneduh di lahan yang dikelola oleh hampir 20.000 petani di Ghana dan Pantai Gading. Proyek-proyek tersebut diperkirakan akan menghasilkan pengurangan lebih dari 500.000 metrik ton karbon selama periode 20 tahun.
“Proyek-proyek ini merupakan tonggak penting perjalanan kami menuju nol emisi. Kami berupaya mengatasi emisi kami hingga ke perkebunan tempat kami memperoleh pasokan,” kata Manajer Kakao Global Nestlé Darrell High.
Kolaborasi erat dengan masyarakat setempat merupakan aspek utama dari proyek-proyek yang dilakukan oleh Nestle dan Cargill-ETG | Beyond Beans.
Keterlibatan mereka juga meliputi pemilihan lahan terlantar milik masyarakat untuk dilakukan reboisasi dengan pembibitan pohon. Petani yang berpartisipasi akan mendaftar secara sukarela dan menjadi bagian dari Rencana Kakao Nestlé.
Tingkat kelangsungan hidup pohon juga merupakan faktor keberhasilan. Petani akan menerima insentif saat menanam bibit pohon dan merawatnya selama tahun-tahun awal. Kunjungan ke pertanian secara berkala juga akan dilakukan untuk memantau dan memberikan saran serta bantuan teknis jika diperlukan.
“Kami bangga bermitra dengan Nestlé dalam proyek pengurangan karbon yang inovatif ini yang beralih dari bisnis seperti biasa,” kata Manajer Program Agroforestri dan Lingkungan ETG | Beyond Beans Remi van Balen.
“Inisiatif ini tidak hanya menciptakan peluang kerja tetapi juga menghubungkan, memulihkan, dan melindungi hutan masyarakat yang berharga,” tambahnya.
Sementara Pejabat Kemitraan Cargill Pantai Gading Ursule Gatta mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Nestle akan mencakup skala proyek hingga 18 koperasi selama lima tahun. Hal tersebut sejalan dengan program Nestlé Income Accelerator.
““Inisiatif ini benar-benar dapat membuat perbedaan,” tukas Ursule Gatta.