Minggu, 8 Des 2024

Mengintip Cara Freeport Hijaukan Kembali Kawasan Bekas Tambang

PT Freeport Indonesia mengklaim selalu berupaya untuk mengembalikan lingkungan pasca tambang seperti semula.

ESG Indonesia – PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan penanaman dan penghijauan kembali kawasan bekas tambang terbuka (open pit) Grasberg. Kegiatan yang menjadi bagian besar dari aktivitas reklamasi ini merupakan wujud keseriusan PTFI dalam menjalankan roadmapyang telah disusunnya kepada pemerintah, dalam hal ini kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Manager Highland Environmental PTFI Yohan Sunyoto menjelaskan ada dua tugas utama reklamasi yang dijalankan PTFI di kawasan Grasberg, yakni penatagunaan lahan dan revegetasi (penanaman kembali).

“Reklamasi ini sudah kami lakukan secara paralel sejak masih proses produksi berjalan hingga nanti operasional kami berakhir di tahun 2041,” kata Yohan dalam keterangan resminya.

rich result on google's SERP when searching for 'ESG'
Ilustrasi keberlanjutan lingkungan (Raw Pixel)

Pada tahun 2023, PT Freeport Indonesia telah melakukan penanaman di bekas galian Grasberg total seluas 35 hektare (ha). Yakni, di area Wanagon (sebelah barat puncak Cartenz dengan elevasi di ketinggian 3.800 mdpl) dan Kaimana (sebelah barat di ketinggian 4.300 mdpl). Sedangkan untuk 2024, target reklamasi PTFI menjadi 65 ha.

“Berdasarkan kewajiban yang tertuang di dalamroadmap, luasan yang akan direklamasi hingga tutup operasional yaitu seluas 900 hektare,” jelas Superintendent Grasberg Engineering Divisi Environment PTFI Edi Suryanto.

Sementara itu, Edi menambahkan, total reklamasi yang sudah dijalankan hingga 2023 sudah mencapai 507 hektare. Menurutnya, dalam upaya reklamasi ini hal pertama yang dilakukan adalah pelandaian lahan.

Regulasi ESG di Sektor Pertambangan
Ilustrasi aktivitas pertambangan (Unsplash)

Pelandaian ini dilakukan dengan melakukan penutupan bekas galian tambang dengan menggunakanlimestone atau batu kapur setebal 5 meter. Penutupan bekas galian ini sekaligus juga berfungsi sebagai upaya mencegah terjadinya rembesan air. Sementara untuk kemiringan setiap hamparan yang dilandaikan itu sekitar 25 derajat.

Sementara itu, untuk kegiatan revegetasi, tim environmental PTFI menggunakan jenis tanaman asli setempat, yaitu rumput endemikDeschampsia. Tanaman ini hanya tumbuh di wilayah Grasberg.

Superintendent Highland Divisi Environment PTFI Amiruddin menjelaskan, ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan keunikan dari kawasan ini yang membuatnya sulit ditumbuhi banyak jenis tanaman.

“Rumput jenis ini memiliki faktor kesuksesan paling tinggi untuk tumbuh di zona alpin, yaitu 94 persen,” imbuhnya.

rich result on google's SERP when searching for 'ESG'
Ilustrasi bibit pohon (Pexels)

PT Freeport Indonesia memiliki rumah nursery untuk memperbanyak rumput endemik ini. Untuk lahan seluas 1 hektare, dapat ditumbuhi sekitar 10 ribu rumput Deschampsia. Perusahaan juga melakukan hydroseeding, yaitu upaya pemupukan dengan sistem tabur dan semprot.

“Cairan yang disemprot itu berisi campuran dari pupuk (bactosoil), media tanam, dan benih-benih yang kita ambil dari kelopak-kelopak di rumput ini. Pupukbactosoilsendiri kami datangkan secara khusus dari Jerman,” kata Amir.

Upaya reklamasi lahan yang dilakukan di kawasan Grasberg menunjukkan komitmen Freeport dalam melakukan kegiatan produksi secara aman dan berkelanjutan.

Terlepas dari tantangan yang ada, perusahaan selalu berupaya untuk mengembalikan lingkungan pasca tambang seperti semula. PT Freeport Indonesia percaya bahwa setelah tambang berhenti beroperasi, lingkungan dan masyarakat di sekitar area tambang dapat terus melanjutkan kehidupannya lebih baik lagi.

Mengenal PTFI

PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan tambang mineral afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia ( MIND ID ). PTFI menambang dan memproses bijih menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak.

Perusahaan ini memasarkan konsentrat ke seluruh penjuru dunia dan terutama ke smelter tembaga dalam negeri, PT Smelting. Selain itu, PTFI beroperasi di dataran tinggi terpencil di Pengunungan Sudirman, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia

Tambang di kawasan mineral Grasberg, Papua – Indonesia merupakan salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di dunia. PTFI saat ini menambang pada fase akhir tambang terbuka Grasberg.

Perusahaan juga tengah mengerjakan beberapa proyek pada kawasan mineral Grasberg sehubungan dengan pengembangan beberapa tambang bawah tanah berkadar tinggi yang berskala besar dan berumur panjang. Secara total, semua tambang bawah tanah ini diharapkan menghasilkan tembaga dan emas skala besar sehubungan dengan peralihan dari tambang terbuka Grasberg.