Senin, 14 Okt 2024

Lewat Praktik ESG, SCG Dukung Indonesia Capai Target Nol Emisi Karbon 2060

Dukung Indonesia capai Ttrget nol emisi karbon 2060 melalui praktik ESG

ESG Indonesia – SCG, perusahaan konglomerasi Thailand, menerapkan investasi hijau maupun praktik environmental social governance (ESG) untuk mendukung Indonesia mencapai target emisi nol bersih atau net zero emission pada 2060.

President & CEO SCG Roongrote Rangsiyopash mengatakan kawasan Asia Tenggara rentan terdampak krisis global karena tingginya populasi dan pesatnya kegiatan ekonomi. Di Indonesia sendiri, isu nasional yang terjadi hari ini meliputi krisis polusi udara, kenaikan permukaan air laut, pengelolaan limbah, dan kesenjangan ekonomi.

“Di tengah persoalan nyata, serta lanskap industri yang berkembang pesat, keberlanjutan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kewajiban. Dunia usaha berperan penting dalam membentuk masa depan,” ujarnya dalam acara yang mengusung tema Collaboration for Sustainable Indonesia, dalam ESG Symposium 2023.

Sesuai peningkatan target target penurunan emisi gas rumah kaca (Nationally Determined Contribution atau NDC), Indonesia memiliki pekerjaan rumah untuk mencapai nol emisi karbon pada 2060. Dengan dukungan internasional, pengurangan ini bahkan bisa mencapai 43%.

“Mari bersama-sama menyelaraskan langkah untuk mendukung kemajuan nasional dan menciptakan masa depan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” ujar Roongrote.

SCG memiliki bisnis di Indonesia termasuk kepemilikan 30,57% saham di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menyiapkan rencana investasi regional sebesar 5 milar baht atau sekitar lebih dari Rp2,1 triliun dalam inisiasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan riset, pengembangan teknologi, serta implementasi teknologi tersebut dalam rangkaian produksi dan operasional SCG di Indonesia.

Disisi lain, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati mengatakan, pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem yang mendorong investasi untuk membiayai transisi menuju ekonomi hijau.

“Pembiayaan SDGs adalah platform yang dikelola oleh Bappenas untuk mengembangkan pendanaan proyek-proyek SDGs melalui berbagai skema seperti KPBU, pembiayaan campuran, pembiayaan ekuitas, dan lain-lain,” kata Vivi.

Praktik ESG, lanjutnya, menjadi paradigma baru dalam penciptaan nilai dalam bisnis. Konsep ini dapat menawarkan pendekatan yang luas untuk mitigasi risiko dan penciptaan nilai. Berkembangnya peraturan dan standar yang mendorong adopsi ESG di sepanjang rantai nilai, mendorong kesadaran investor.

Gas Alam
Ilustrasi gas alam. (pixabay)

Keunggulan Praktik ESG dalam Dunia Bisnis

Praktik ESG adalah pendekatan yang menggabungkan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keunggulan praktik ESG dalam dunia bisnis.

1. Perlindungan Lingkungan

Praktik ESG memberikan perhatian yang lebih besar terhadap perlindungan lingkungan. Bisnis yang menerapkan praktik ESG berupaya untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Ini dapat mencakup penggunaan sumber daya alam yang lebih efisien, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan peningkatan dalam hal energi terbarukan. Dengan fokus pada keberlanjutan, perusahaan yang menerapkan ESG dapat mengurangi risiko lingkungan dan memenuhi tuntutan konsumen yang semakin sadar lingkungan.

2. Peningkatan Kinerja Sosial

Praktik ESG juga memperhatikan aspek sosial dalam bisnis. Perusahaan yang peduli terhadap ESG sering kali memiliki program-program sosial yang mendukung komunitas lokal, mempromosikan keragaman, dan memberikan manfaat sosial yang berkelanjutan. Ini tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan di mata konsumen, tetapi juga memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, dan investor.

Regulasi ESG
Regulasi ESG (Pixabay)

3. Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Aspek ketiga dari ESG adalah tata kelola perusahaan yang baik. Ini mencakup transparansi dalam pengambilan keputusan, etika dalam bisnis, dan akuntabilitas terhadap pemangku kepentingan. Perusahaan yang menjalankan tata kelola yang baik sering kali lebih stabil, memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dari investor, dan cenderung menghindari skandal atau kontroversi yang dapat merusak reputasi mereka.

4. Akses ke Sumber Dana yang Lebih Luas

Praktik ESG dapat memberikan akses ke sumber dana yang lebih luas. Banyak investor, terutama dana investasi sosial dan lingkungan, lebih cenderung berinvestasi di perusahaan yang mematuhi praktik ESG. Ini memberikan perusahaan akses ke sumber dana yang dapat mendukung pertumbuhan dan inovasi mereka.

NZE atau perubahan iklim
Ilustrasi Net Zero Emission (NZE). (pixabay)

5. Keunggulan dalam Persaingan

Terakhir, praktik ESG dapat memberikan keunggulan kompetitif. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, perusahaan yang menerapkan ESG dapat menarik lebih banyak pelanggan yang peduli dengan isu-isu lingkungan dan sosial. Hal ini dapat menghasilkan pangsa pasar yang lebih besar dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Dalam rangka meraih keunggulan dalam bisnis, praktik ESG telah menjadi strategi yang tak terhindarkan. Dengan fokus pada perlindungan lingkungan, peningkatan kinerja sosial, tata kelola perusahaan yang baik, akses ke sumber dana yang lebih luas, dan keunggulan dalam persaingan, ESG dapat membantu perusahaan mencapai kesuksesan jangka panjang. Itulah mengapa semakin banyak perusahaan yang mengintegrasikan praktik ESG dalam model bisnis mereka.