Senin, 16 Sep 2024

Komitmen Universitas Pertamina Cetak SDM Unggul yang Mampu Dukung Transisi Energi

Universitas Pertamina siapkan SDM unggul untuk transisi energi

ESG Indonesia – Ketua Advisory Board UPER yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan bahwa transisi energi dan program dekarbonisasi untuk keberlanjutan bumi menghadapi tiga tantangan utama yaitu pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM).

“Teknologi bisa bekerja sama dengan pihak lain. Bila ada sumber daya dan pasar, maka pendanaan bisa diperoleh. Namun SDM tidak tergantikan, harus SDM Indonesia yang kita kembangkan. Di sinilah Universitas Pertamina harus berperan,” ujar Nicke dalam rapat perdana Advisory Board Universitas Pertamina,” kata Nicke dalam keterangannya.

Menurut laporan LinkedIn Global Skills 2023, kebutuhan global terhadap green skills mencapai 40%, namun hanya 13% angkatan kerja dunia yang memiliki green skills yang dicari.

Kendati pada tahun 2023 terdapat kenaikan jumlah tenaga kerja bidang sustainability sebesar 12 persen. Nyatanya belum mampu memenuhi kebutuhan pekerjaan bidang sustainability yang saban tahun meningkat 22,7 persen.

Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, Rektor UPER, Wawan Gunawan, menyebutkan UPER telah mengembangkan kurikulum yang berbasis pada learning outcome dan sejumlah program yang dapat meningkatkan kapasitas lulusan untuk menjawab isu keberlanjutan.

“Melalui penerapan kurikulum pembangunan berkelanjutan, mahasiswa turut dilibatkan dalam kolaborasi riset bersama industri dan pengabdian masyarakat,” sebutnya.

“Mereka juga disiapkan untuk jadi lulusan yang kompetitif melalui program Lulusan Merah Putih, yaitu program penyiapan mahasiswa memanfaatkan kesempatan berkarir di Pertamina grup melalui pelatihan dan mentoring oleh pelaku industri,” lanjut dia.

Di samping itu, UPER juga tengah membangun kampus vokasi di IKN. Kampus vokasi ini akan fokus pada pengembangan SDM di bidang energi terbarukan dan konservasi energi.

Anggota Advisory Board universitas yang juga Dirjen Minyak dan Gas Bumi KESDM, Tutuka Ariadji, menyambut baik rencana pembangunan kampus vokasi Universitas Pertamina di IKN.

“Pendirian multi-campus di IKN akan mendayagunakan kekuatan jejaring Pertamina Group. Universitas Pertamina harus mengoptimalkan proses hilir migas menjadi keunggulan komparatif universitas,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas ITB, Djoko Santoso, mengungkapkan bahwa pendidikan bidang energi akan tetap relevan ke depan, meski dunia menuju ke arah energi berkelanjutan. Oleh karena itu, UPER diharapkan mengambil andil besar dalam meningkatkan kualitas SDM yang memiliki green skills.

“Perkembangan ekonomi akan berdampak pada penggunaan energi yang lebih besar. Akibatnya emisi per kapita juga meningkat. Universitas Pertamina berperan untuk mendidik SDM yang mampu mendukung transisi energi dan dekarbonisasi. Sehingga kita bersama menuju Net Zero Emission (NZE),” papar dia.

Senada, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan kompetensi sustainability skills berperan dalam mendukung pencapaian visi NZE Pemerintah Indonesia 2050.

“Sejalan dengan fokus di bidang sustainability ini, Pertamina melalui Universitas Pertamina mendorong penguasaan praktik keberlanjutan dari para mahasiswa, sehingga dapat berkontribusi dalam mencapai NZE,” tuturnya.

Sebagai informasi, saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di UPER. Bagi calon mahasiswa yang tertarik, dapat mengakses informasi selengkapnya melalui laman ini.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, UPER optimis dapat menyiapkan SDM unggul yang mampu mendukung transisi energi dan dekarbonisasi. Hal ini penting untuk memastikan Indonesia dapat mencapai target NZE 2060 sesuai dengan komitmen Pertamina Group.

Mengapa Transisi Energi Penting?

Transisi energi mengacu pada peralihan dari sumber energi konvensional yang tidak ramah lingkungan menuju sumber energi terbarukan dan bersih. Ini menjadi krusial karena meningkatnya kesadaran akan dampak negatif energi fosil terhadap lingkungan dan perubahan iklim global.

Dengan beralih ke energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air, kita dapat mengurangi jejak karbon dan mendukung ekosistem bumi.

Investasi dalam Energi
Ilustrasi Investasi dalam Energi (Pexels)

Keuntungan Transisi Energi Terhadap Lingkungan

1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Dengan menggunakan sumber energi terbarukan, kita dapat secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Energi matahari, misalnya, tidak hanya bersih tetapi juga dapat diandalkan untuk menghasilkan listrik tanpa meninggalkan jejak karbon.

2. Konservasi Sumber Daya Alam

Transisi energi juga berperan dalam konservasi sumber daya alam yang terbatas. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, kita dapat mengurangi tekanan ekstraksi terhadap sumber daya alam seperti minyak dan batu bara yang semakin menipis.

Prinsip ESG
Ilustrasi energi terbarukan. (pixabay)

Langkah-Langkah Menuju Transisi Energi

1. Investasi dalam Teknologi Ramah Lingkungan

Penting bagi pemerintah dan perusahaan untuk berinvestasi dalam pengembangan teknologi energi terbarukan. Dengan mendorong inovasi, kita dapat menciptakan solusi yang lebih efisien dan terjangkau untuk memenuhi kebutuhan energi global.

2. Edukasi Masyarakat tentang Keberlanjutan

Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya transisi energi merupakan langkah krusial. Dengan meningkatkan kesadaran, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan dan mendukung perubahan ke arah energi bersih.

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com