KAI terus meningkatkan layanan yang ramah lingkungan dan hemat biaya bagi penumpang. Salah satunya adalah penyediaan air minum gratis di beberapa stasiun kereta api, sehingga penumpang tidak perlu membeli air kemasan plastik, yang tidak hanya lebih ekonomis tetapi juga membantu mengurangi limbah plastik.
ESG Indonesia – PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang telah berusia 79 pada 28 September 2024 lalu menegaskan komitmennya menjaga keselamatan dan mendorong keberlanjutan bisnis yang memperhatikan aspek Environment, Social, and Governance (ESG).
“Keselamatan dan keberlanjutan merupakan dua elemen yang saling terkait dalam mendukung kemajuan KAI Group. Dengan membangun budaya keselamatan yang kuat, keberlanjutan di masa depan otomatis akan tercapai,” kata Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo dalam keterangan persnya, Selasa (1/10).
KAI juga menyontohkan langkah-langkah konkret mengimplementasikan keberlanjutan antara lain instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa stasiun dan fasilitas operasional lainnya. Langkah ini tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pengurangan penggunaan energi konvensional.
KAI terus meningkatkan layanan yang ramah lingkungan dan hemat biaya bagi penumpang. Salah satunya adalah penyediaan air minum gratis di beberapa stasiun kereta api, sehingga penumpang tidak perlu membeli air kemasan plastik, yang tidak hanya lebih ekonomis tetapi juga membantu mengurangi limbah plastik.
“Kami ingin memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan juga lebih ramah lingkungan bagi para penumpang. Dengan menyediakan fasilitas air minum gratis, penumpang bisa menikmati perjalanan dengan lebih nyaman, sekaligus mendukung upaya pengurangan sampah plastik,” tambah Didiek.
Memasuki usia ke-79, KAI telah mencapai berbagai pencapaian, termasuk penyelesaian dua Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. KAI juga terus melakukan transformasi dari berbagai aspek melalui investasi berkelanjutan yang bertujuan memberikan kesejahteraan bagi pekerja seperti renovasi griya karya, pembangunan rumah singgah, pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di stasiun dan balai yasa dengan harapan dapat memberikan fasilitas dan kenyamanan bagi pekerja serta mendukung implementasi ESG.
Didiek juga menyampaikan KAI telah berhasil menyelesaikan permasalahan aset di Kota Medan, melaunching KA Blambangan Ekspres sebagai KA dengan rute terpanjang dari Stasiun Pasar Senen di Jakarta ke Stasiun Ketapang di Banyuwangi, pengadaan 54 lokomotif CC205 untuk mendukung peningkatan kapasitas angkutan batu bara di Sumatera Selatan.
“Sampai dengan bulan Agustus 2024, KAl Group telah mengoperasikan perjalanan sebanyak 53.439 KA Barang, 416.931 KA Penumpang, 259.678 KRL, 12.998 KA Bandara, dan 71.011 LRT Jabodebek. Sementara untuk Whoosh hingga 16 September 2024, sudah beroperasi 11.883 perjalanan,” jelas Didiek.