Minggu, 8 Des 2024

Jaga Ekosistem Laut, Perhutani Gandeng Mahasiswa UGM Lestarikan Terumbu Karang di Banyuwangi

Ekosistem laut yang sehat bisa menjadi daya tarik wisata yang akan meningkatkan perekonomian warga sekitar.

ESG Indonesia – Perum Perhutani melalui unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melaksanakan kegiatan Reef Recoverydi kawasan Bangsring, Banyuawangi, Jawa Timur.

Kegiatan pelestarian terumbu karang itu digelar TJSL Perhutani bersama Unik Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Selam Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan dan menjaga ekosistem laut.

Melalui rehabilitasi terumbu karang yang rusak, diharapkan ekosistem laut kembali sehat. Ekosistem laut yang sehat juga bisa menjadi daya tarik wisata yang akan meningkatkan perekonomian warga sekitar. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya menjaga lingkungan. Kepada masyarakat sekitar, Perum Perhutani memberikan berbagai pelatihan yang bermanfaat.

Salah satunya adalah pelatihanbrandingdanmarketing bagi UMKM lokal Banyuwangi. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM untuk mengenalkan produknya ke pasar yang lebih luas.

rich result on google's SERP when searching for 'ESG'
Ilustrasi pariwisata berkelanjutan (Pexels)

Ada pula pelatihan bahasa Inggris untuk pemandu wisata lokal. Pelatihan ini diberikan agar para pelaku wisata bisa berinteraksi dengan turis asing yang datang ke sini. Dengan demikian, akan mengundang lebih banyak turis asing untuk wisata ke sini.

Pariwisata yang maju nantinya akan berdampak signifikan kepada perekonomian warga sekitar. Untuk itu, Perhutani juga melakukan pembuatan video untuk mempromosikan wisata di kawasan Bangsring.

Terumbu karang
Ilustrasi terumbu karang (Pexels)

Adapun, saat ini Perhutani telah meletakkan 30 rangkatransplant di kawasan perairan Bangsring. Sebanyak 270stag terumbu karang juga telah dipasang.

Kini tinggal menunggu waktu sambil dilakukan perawatan hingga terumbu karang tersebut tumbuh dan menciptakan ekosistem laut yang indah. Diketahui, terumbu karang dapat menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi berbagai jenis organisme dengan keanekaragaman hayati tingkat tinggi di lautan.

Mengenal Ekosistem Laut

Sebagai informasi, ekosistem laut juga berperan penting bagi lingkungan di daratan. 50% oksigen yang dihisap organisme di daratan berasal dari fitoplankton di lautan. Pada umumnya, ekosistem lautan memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi sehingga diperkirakan memiliki ketahanan yang baik terhadap spesies invasif.

Ekosistem laut kerap menjadi perhatian banyak orang karena jangkauannya yang luas dan potensinya yang sangat besar. Di sisi lain, Indonesia juga merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan laut dan pulaunya.

Berada di antara samudra Hindia dan Pasifik, Indonesia merupakan rumah bagi 8.500 spesies ikan, 555 spesies alga, dan 950 spesies terumbu karang. Tidak mengherankan jika Indonesia memiliki biodiversitas laut terbesar di dunia.

Biodiversitas merupakan semua kehidupan di atas bumi, baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme serta berbagai materi genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup.

Ekosistem lautan juga dikenal karena kelimpahan mineralnya, dengan CI 55 persen untuk sebagian besar ion, dan ketidakpekaannya terhadap iklim dan cuaca. Ekosistem air laut terbentuk oleh interaksi antara organisme dan lingkungannya di lautan.

Ekosistem ini memiliki banyak keunggulan seperti tempat penelitian, tempat wisata, sumber makanan dan minuman, pengendali banjir, dan tempat berkembang biak biota laut.

Regulasi Perlindungan Lingkungan Laut dan Kelautan
Ilustrasi ekosistem laut. (Unsplash)

Ciri yang paling menonjol adalah salinitasnya yang tinggi. Namun, ini bukan satu-satunya fitur yang membedakan ekosistem laut dari ekosistem lainnya. Secara umum, ciri-ciri ekosistem laut adalah:

1. Perbedaan suhu

Ciri-ciri utama adalah adanya perbedaan suhu. Di air laut, suhu air umumnya lebih hangat di permukaan dan lebih dingin di kedalaman.

2. Salinitas tinggi

Ciri-ciri selanjutnya adalah adanya salinitas yang tinggi. Salinitas adalah jumlah garam dalam air. Ada fakta menarik terkait tingginya salinitas di perairan dekat khatulistiwa dan sebaliknya. Perairan yang lebih dekat ke ekuator memiliki salinitas yang lebih tinggi daripada perairan yang lebih jauh dari ekuator.

3. Tahan terhadap iklim dan cuaca

Iklim dan cuaca tidak berpengaruh nyata pada perairan laut. Hal ini dikarenakan hewan laut dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan suhu.

4. NaCl mendominasi

Ciri selanjutnya adalah dominasi NaCl yang bisa mencapai 75%. NaCl adalah natrium klorida atau garam meja.