Minggu, 13 Okt 2024

Ini Langkah PLN Jalankan Bisnis Berkelanjutan Berbasis ESG

Penerapan ESG dan bisnis berkelanjutan dalam seluruh proses bisnis PLN searah dengan transformasi untuk menjadi perusahaan energi masa depan.

ESG Indonesia – PT PLN (Persero) menggelar PLN Sustainability Day 2023 untuk mendorong praktik bisnis berkelanjutan di sektor ketenagalistrikan. Melalui agenda ini, perseroan berkomitmen terus meningkatkan penerapan prinsip Environmental Social and Governance (ESG) dan Pengarusutamaan Gender (PUG) demi kesuksesan transisi energi di tanah air.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyampaikan, kaum perempuan menjadi salah satu penopang perekonomian bangsa. Dalam menghadapi situasi ketidakpastian global khususnya dalam ranah ekonomi, kontribusi perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata.

”Apresiasi saya sampaikan kepada PLN yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Diharapkan, kegiatan ini dapat semakin menguatkan komitmen PLN untuk bersama-sama mendukung Pengarusutamaan Gender yang berkelajutan untuk perempuan Indonesia,” kata Bintang saat memberi sambutan pada acara “PLN Sustainability Day: Engendering – Empowering” yang diselenggarakan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bintang melihat peran perempuan sebagai motor penggerak dalam menjalankan proses bisnis berkelanjutan akan semakin signifikan. Meski, masih ada sebagian perempuan yang menghadapi hambatan pekerjaan sebab stereotip gender di tempat kerja.

“Ini adalah langkah progresif PLN dalam menerapkan kebijakan pengarusutamaan gender. Terima kasih atas komitmen yang kuat untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil dan inklusif bagi semua,” ujarnya.

 

Investasi ESG
Ilustrasi peran perempuan dalam bisnis berkelanjutan. (Unsplash)

Sementara itu, Staf khusus Bidang Makro Ekonomi Kementerian Keuangan RI Masyita Crystallin memaparkan, dalam menjalankan misi transisi energi perlu memperhatikan aspek keadilan dan affordability (keterjangkauan) bagi seluruh masyarakat. Termasuk perempuan yang masuk dalam kelompok sosial paling terpengaruh perubahan iklim.

Masyita juga melihat listrik adalah penunjang utama dan berpengaruh langsung pada sendi kehidupan masyarakat. Ketersediaan listrik yang mendorong petumbuhan sosial dan ekonomi secara signifikan.

”Jadi yang dilakukan PLN di sini bukan hanya menyediakan listrik, sebenarnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena tanpa listrik sulit mendapatkan masyarakat yang sejahtera,” jelas Masyita.

Pada kesempatannya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa dirinya telah menginisiasi beberapa terobosan di tubuh PLN terkait pengarusutamaan gender.

“Pada Desember 2021, kami telah menyatakan komitmen terhadap pengarusutamaan gender melalui CEO Statement of Support for the Women’s Empowerment Principles yang dipublikasikan secara terbuka pada platform United Nation Global Compact (UNGC),” terangnya.

Lalu, PLN juga telah menerbitkan Statement of Corporate Intent (SCI) pada April 2022 tentang Kebijakan Pengarusutamaan Gender. Selain itu, PLN juga menyusun Standard Operasional Prosedur Pengarusutamaan Gender dalam kebijakan dan strategi sumber daya manusia.

Dirinya menambahkan, pihaknya sangat serius memastikan penerapan ESG dalam seluruh proses bisnis PLN. Upaya ini searah dengan transformasi perusahaan untuk menjadi perusahaan energi masa depan.

”Saya sampaikan lagi, kita menganggap ESG ini sangat serius untuk memastikan perusahaan survive dan flourish. Dalam prosesnya, kita melakukan transformasi. Karena PLN adalah perusahaan yang berorientasi pada masa depan,” ujar Darmawan.

Prinsip ESG
Ilustrasi prinsip ESG dalam bisnis berkelanjutan.

Darmawan menjelaskan, PLN bukanlah penyedia listrik saja, tetapi lebih jauh adalah pendorong roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

”Kita harus mampu menjadi penggerak, pendorong ekonomi nasional. Kita harus mampu memberikan anak-anak dari keluarga paling miskin sekalipun agar mendapatkan pendidikan dan masa depan yang lebih baik. Inilah tugas PLN dalam kerangka ESG,” tutur Darmawan.

Komitmen Pengarusutamaan Gender

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menekankan, pihaknya memastikan penerapan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam seluruh proses bisnis berkelanjutan PLN. Menurutnya, keterlibatan aktif dari perempuan dapat berkontribusi dalam meningkatkan competitive advantage dan value dari perusahaan.

”PLN menyediakan seluas–luasnya ruang untuk pegawai perempuan di lingkungan perusahaan untuk berperan dan mengambil posisi kepemimpinan. Secara konkret, kami tetapkan kebijakan pengarusutamaan gender, kebijakan anti pelecehan seksual, kami hadirkan juga prasarana kerja yang ramah gender. Dan kami juga membentuk gugus tugas Srikandi PLN yang membantu manajemen dalam peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di PLN,” terang Darmawan.

Dirinya menambahkan, dalam menjalankan bisnis berkelanjutan, PLN akan terus meningkatkan jumlah pegawai perempuan dalam jajaran manajemen.

“Kami bertekad untuk terus meningkatkan jumlah perempuan dalam jajaran manajemen. Saat ini berada pada kisaran 15%, ke depannya akan meningkat setidaknya menjadi 19% dari jumlah manajemen di PLN,” katanya.

Melalui acara PLN Sustainability Day, komitmen perseroan terhadap pengarusutamaan gender kian terasa dengan peluncuran Gender Academy dan Buku Saku Srikandi PLN. Diketahui, Gender Academy menjadi platform pembelajaran berkelanjutan bagi semua pegawai PLN dengan program khusus yang dirancang untuk mengurangi hambatan struktural dalam perekrutan, promosi dan pengembangan bakat bagi perempuan.

Sementara itu, dengan diluncurkannya Buku Saku Srikandi PLN, para Srikandi PLN akan memiliki panduan dalam berperilaku sesuai dengan harapan perusahaan sehingga dapat menjadi Srikandi yang anggun, cerdas dan tangguh dengan berpedoman pada tata nilai AKHLAK.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Ilustrasi Ilustrasi peran perempuan dalam bisnis berkelanjutan (Pexels)

Direktur Keuangan PLN sekaligus Ketua Umum Srikandi PLN, Sinthya Roesly menuturkan, keterlibatan perempuan merupakan salah satu faktor kunci untuk mendorong kinerja perusahaan sekaligus menyukseskan agenda transisi energi.

Menurutnya, perseroan telah memiliki berbagai kebijakan dan instrumen guna meningkatkan kapasitas para perempuan di PLN. ”Dalam transisi energi ini pasti akan ada elemen gendernya. Dalam hal ini para Srikandi yang terutama akan berperan untuk menyongsong transisi energi,” ujar Sinthya.

Senior Gender Specialist ADB, Veronica Mendizabal Joffre menyampaikan bahwa kesetaraan gender merupakan bagian dari Paris Agreement pada COP21. Dalam hal ini, kesetaraan gender masuk dalam aksi mitigasi dan adaptasi bersama untuk mengatasi perubahan iklim.

”Ketika kita berbicara tentang gender dan transisi energi, isunya adalah kesetaraan. Tidak hanya isu sosial, namun juga ekonomi. Karena perempuan bisa terhalang dari kesempatan beraksi nyata mengatasi perubahan iklim,” kata Veronica.

Veronica mengatakan, perempuan juga sangat terdampak oleh iklim kerja di suatu perusahaan. Padahal, perempuan telah memiliki investasi yang besar saat menempuh pendidikan sebelum terjun ke dunia kerja.

“Faktanya, perempuan mempunyai prestasi yang sangat baik di tingkat perguruan tinggi. Persoalannya adalah ketika lulus dari pendidikannya dan memasuki dunia kerja. Apa yang kami lihat adalah penurunan yang sangat menarik setelah beberapa tahun pertama, di awal karir mereka, mereka meninggalkan dunia kerja dan pada dasarnya investasi dalam pendidikan ini sia-sia,” terang Veronica

Menurut Veronica, hal tersebut tidak terlihat pada iklim kerja di PLN. Menurutnya, PLN terus berupaya meningkatkan kesadaran pegawainya akan kesetaraan gender dan memberikan kesempatan perempuan untuk berkarya dan terlibat dalam tiap lini proses bisnis.

”Sangat jelas PLN memiliki banyak perempuan bertalenta hasil dari manajemen sumber daya yang baik dan sungguh merupakan competitive advantage bagi bisnis. Saya tahu PLN serius mendorong untuk sistem organisasinya benar-benar menjunjung tinggi kesetaraan gender,” tutup Veronica.