Senin, 16 Sep 2024

Indonesia dan Jerman Dorong Kerjasama Transportasi Hijau

Indonesia-Jerman kerja sama kembangkan infrastruktur transportasi ramah lingkungan

ESG Indonesia – Indonesia dan Jerman terus bekerja sama mengembangkan sistem transportasi hijau, sebagai dukungan terhadap implementasi The Green Infrastructure Initiative atau inisiatif infrastruktur hijau.

“Kedua negara telah menjalin hubungan baik selama sekitar 60 tahun dan telah bekerja sama mengurangi emisi karbon untuk memerangi perubahan iklim,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya pada Rabu (15/11/2023).

Menhub mengungkapkan, sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon. Untuk itu, Kemenhub terus berupaya menciptakan sistem transportasi yang ramah lingkungan.

Pemerintah Jerman melalui KFW Development Bank sepakat mengimplementasikan kerja sama pendanaan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan (transportasi hijau) di sejumlah kota di Indonesia.

Sebagai contoh inisiatif kerja sama Indonesia dengan Jerman melalui KFW yaitu, pembangunan sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Semarang dan Surabaya, serta perkeretaapian di Surabaya.

“Harapan kita kedepannya, semoga lebih banyak proyek transportasi hijau yang segera akan dimulai, sejalan dengan rencana jangka menengah (RPJMN) 2025-2029,” imbuh Menhub.

Sebagai tambahan informasi, Budi juga telah bertemu dengan Head Of Asia Region KfW Development Bank Germany Frank Bohnet pada Juli 2023 lalu.

Frank Bohnet mendukung pengembangan sistem transportasi massal perkotaan di Semarang dan Surabaya sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Di Surabaya, kami mendukung integrasi jalur kereta api dengan angkutan jalan. Di Semarang, kami mendukung pengembangan bus rapid transit (BRT),” kata Bohnet saat itu.

Presiden RI Joko Widodo juga mengapresiasi komitmen pendanaan dari pemerintah Jerman pada proyek inisiatif infrastruktur hijau yang berfokus mendukung upaya mitigasi pengurangan dampak emisi karbon di Indonesia pada pertemuan G7 di Elmau, Jerman.

Apa Itu Transportasi Hijau?

Transportasi hijau mengacu pada sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan, mengurangi jejak karbon dan dampak negatif terhadap lingkungan. Ini meliputi berbagai inisiatif, mulai dari penggunaan kendaraan listrik hingga pengembangan infrastruktur ramah lingkungan.

Kendaraan Listrik
Ilustrasi Kendaraan Listrik. (pixabay)

Keunggulan Transportasi Hijau

1. Mengurangi Emisi Karbon

Salah satu keunggulan utama dari transportasi hijau adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi karbon. Kendaraan berbahan bakar alternatif seperti listrik atau hidrogen dapat mengurangi jejak karbon secara signifikan.

2. Meminimalisir Polusi Udara

Dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, transportasi hijau membantu meminimalisir polusi udara yang merugikan kesehatan manusia dan lingkungan.

3. Efisiensi Energi yang Lebih Tinggi

Kendaraan dan sistem transportasi hijau juga cenderung lebih efisien secara energi, membantu mengurangi konsumsi energi dan ketergantungan pada sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.

rich result on google's SERP when searching for 'ESG'
Ilustrasi Kendaraan Listrik (Pixabay)

Implementasi Transportasi Hijau

1. Kendaraan Ramah Lingkungan

Pengembangan kendaraan berbahan bakar alternatif seperti listrik atau hybrid menjadi langkah utama dalam implementasi transportasi hijau. Investasi pada infrastruktur pengisian energi listrik di tempat umum juga mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan.

2. Peningkatan Transportasi Publik

Mengoptimalkan transportasi publik dengan menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan meningkatkan jaringan transportasi massal adalah bagian penting dari transportasi hijau. Inovasi dalam sistem transportasi publik juga dapat mendorong penggunaan transportasi umum.

3. Pemanfaatan Teknologi Canggih

Pemanfaatan teknologi seperti kendaraan otonom dan aplikasi pintar untuk pengelolaan lalu lintas dapat membantu mengoptimalkan transportasi hijau dengan efisiensi yang lebih tinggi.

Transportasi hijau bukan hanya tentang mengurangi emisi karbon, tetapi juga tentang transformasi keseluruhan sistem transportasi menuju keberlanjutan. Dengan penerapan inisiatif seperti kendaraan ramah lingkungan, pengembangan transportasi publik, dan pemanfaatan teknologi canggih, kita dapat mengubah paradigma transportasi menuju masa depan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Masa Depan Transportasi Hijau

1. Dukungan Regulasi dan Kebijakan

Penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan dukungan melalui regulasi yang mendukung transportasi hijau. Insentif untuk penggunaan kendaraan ramah lingkungan, serta pengembangan infrastruktur yang mendukung, akan mendorong adopsi transportasi hijau.

2. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya transportasi hijau juga merupakan aspek krusial. Edukasi tentang manfaatnya bagi lingkungan dan individu dapat mendorong perubahan perilaku dalam pemilihan transportasi sehari-hari.

Tantangan dalam Implementasi

1. Biaya Awal yang Tinggi

Salah satu hambatan utama dalam adopsi transportasi hijau adalah biaya awal yang tinggi, terutama dalam pembelian kendaraan ramah lingkungan. Namun, dengan kemajuan teknologi dan skala produksi yang lebih besar, biaya ini cenderung menurun seiring waktu.

2. Infrastruktur yang Terbatas

Keterbatasan infrastruktur pengisian energi listrik dan fasilitas lain untuk kendaraan ramah lingkungan juga menjadi tantangan. Investasi dalam memperluas infrastruktur ini penting untuk mendukung pertumbuhan transportasi hijau.

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com