Sabtu, 12 Okt 2024

Implementasikan ESG, PTPN IV Gandeng Perusahaan Malaysia untuk Kembangkan CBG

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, PTPN IV komit terapkan ESG untuk tekan emisi karbon.

PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN) menggandeng reNIKOLA SDN BHD, salah satu perusahaan energi terbarukan asal Malaysia untuk mengembangkan Compressed Biomethane Gas (CBG). Kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka mengakselerasi implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Kerja sama ini selaras dengan roadmap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dicanangkan PTPN Group untuk melakukan pengurangan emisi dalam Business As Usual (BAU) kegiatan perkebunan,” ujar Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno dalam keterangan resminya. 

Sucipto mengatakan, upaya ini juga dalam rangka mendukung pemerintah mewujudkan target Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 31,89% (dengan upaya sendiri) dan 43,20% (dengan dukungan pihak luar) pada tahun 2030

Adapun pengembangan CBG dari limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit (POME) yang akan dilakukan oleh PTPN IV dan reNIKOLA, berfokus terhadap empat pabrik kelapa sawit (PKS) milik PTPN IV, yakni PKS Tinjowan, PKS Pulu Raja, PKS Dolok Sinumbah dan PKS Pabatu, yang berlokasi di Sumatera Utara.

Senada dengan Sucipto, Direktur reNIKOLA SDN BHD Lim Beng Guan, menyampaikan kerjasama yang dilakukan bertujuan untuk menekan jejak karbon. Menurutnya, pengembangan CBG melalui pemanfaatan limbah cair pengolahan kelapa sawit (POME) menjadikannya sesuatu yang lebih bernilai dan dapat dimanfaatkan. 

“Kami menargetkan 50 proyek CBG di Indonesia dengan estimasi biaya 300 juta USD, dan berharap dapat berkolaborasi dengan PTPN Group” ungkap Lim.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, PTPN IV berharap pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia mendapatkan dukungan yang lebih dari pemerintah agar dapat menarik minat calon investor untuk mengembangkan EBT di Tanah Air, sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi nasional di masa kini dan nanti.