Pembangunan IKN Nusantara sebagai kota hijau tak terlepas dari upaya PLN untuk mendukung program pemerintah mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
ESG Indonesia – PT PLN (Persero) dan Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara telah secara resmi menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait pengembangan Green National Capital City.
Kedua belah pihak sepakat berkolaborasi membangun ekosistem ketenagalistrikan terintegrasi yang berbasis green, smart and beautiful untuk Ibu Kota Nusantara.
Melalui MoU yang ditandatangani di sela-sela acara groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MW oleh Presiden Joko Widodo, Selasa (2/11), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan PLN telah merancang sistem kelistrikan untuk IIbu Kota Nusantara menjadi kota hijau yang listriknya berbasis pada energi baru dan terbarukan (EBT).
“PLN mendukung IKN Nusantara menjadi kota hijau, futuristik dan berkelanjutan, dan semuanya akan berbasis state of the art of technology,” ungkap Darmawan.
Dirinya memaparkan, dalam implementasi konsep green, kelistrikan Ibu Kota Nusantara akan didukung oleh pembangkit listrik dari sumber daya terbarukan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 50 MW yang baru saja dilakukan groundbreaking.
“Kami juga akan melakukan pemetaan dan pemanfaatan hidro di sekitar Ibu Kota Nusantara dengan potensi listrik yang dihasilkan sebesar 1.000 MW, sehingga sistem kelistrikan Ibu Kota Nusantara akan berasal dari energi baru dan terbarukan 100 persen,” terang Darmawan.
Dalam mengakomodir pengembangan EBT di Ibu Kota Nusantara, nantinya PLN akan membangun satu kawasan yang disebut sebagai Integrated Renewable Energy Zone, di mana terdapat pusat penelitian dan pengembangan EBT dari PLN Group.
Tidak hanya dari sisi hulu, untuk mendukung penggunaan energi bersih PLN juga akan menyediakan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik yang memadai untuk penggunaan kendaraan listrik sebagai sarana transportasi utama di IKN Nusantara.
Selanjutnya, Ibu Kota Nusantara juga akan didukung oleh jaringan listrik dengan teknologi modern untuk menyalurkan listrik dari berbagai sumber pembangkit EBT ke seluruh kawasan IKN.
Dalam implementasi konsep smart ini, PLN akan membangun sistem transmisi dan distribusi pintar yang dibekali teknologi artificial intelligence (AI) di mana instalasi listriknya berada di bawah tanah sehingga lebih indah secara estetika sesuai dengan konsep beautiful.
Untuk mengamankan operasional seluruh sistem kelistrikan tersebut, PLN akan membangun PLN Hub di Ibu Kota Nusantara. Ini adalah kawasan perkantoran PLN Group yang dilengkapi dengan hunian karyawan, pusat kesehatan dan creative center.
“PLN juga akan memberikan dukungan yang berkualitas untuk pengembangan kapasitas dan knowledge sharing di antaranya melalui penugasan dan pertukaran Sumber Daya Manusia antara PLN dan Otorita IKN,” jelasnya.
Darmawan menegaskan bahwa pembangunan IKN Nusantara sebagai kota hijau tak terlepas dari upaya PLN untuk mendukung program pemerintah mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
“Komitmen PLN menghadirkan listrik yang tidak hanya andal untuk Ibu Kota baru, tetapi juga bersih sejalan dengan target NZE 2060 dalam rangka memanfaatkan potensi energi bersih di Indonesia demi kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya,” kata Darmawan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 MW pada Kamis (2/11).
Presiden mengatakan, pembangunan PLTS tersebut menunjukkan keseriusan Pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
Komitmen Keberlanjutan Pembangunan IKN
Kepala negara menilai pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Ibu Kota Nusantara selaras dengan konsep pembangunannya sebagai ibu kota negara yang berkonsep kota hutan atau forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
Di samping memanfaatkan tenaga surya, pemerintah akan memanfaatkan potensi hidro seperti sungai dan danau yang ada di sekitar IKN.
“Dengan demikian, nantinya sistem kelistrikan di Ibu Kota Nusantara akan berbasis pada energi baru terbarukan sehingga kita tidak hanya mampu menghasilkan listrik yang andal, tetapi juga yang bersih dan tidak mencemari lingkungan,” imbuhnya.
Menurut Kepala Negara, PLTS IKN akan memproduksi energi hijau sekitar 93 gigawatt hour (GWh) per tahun dan mampu mereduksi emisi sebesar 104.000 ton CO2 per tahunnya. Presiden Jokowi berharap PLTS yang menjadi pionir pembangkit energi terbarukan di IKN tersebut dapat ditata secara baik.