Minggu, 13 Okt 2024

ESDM Ungkap Baru 112 Motor Listrik Dapat Subsidi

ESDM ungkap program subsidi konversi motor BBM ke listrik masih jauh dari target

ESG Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa baru ada sebanyak 112 unit motor yang mendapat subsidi konversi motor BBM ke listrik Rp 7 juta dari pemerintah.

Sementara secara keseluruhan, ada sebanyak 5.399 permohonan konversi yang masuk.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan, angka tersebut masih cukup jauh dari target 50.000 motor konversi pada 2023 ini.

“Program konversi motor BBM ke listrik yang mendapatkan bantuan pemerintah sebesar Rp 7 juta masih belum sesuai target. Dari 5.399 permohonan masuk, baru 112 permohonan yang ditindaklanjuti atau motor dapat dikonversi,” kata Agus, dalam sambutannya di pembukaan Inabuyer EV Expo 2023 di SMESCO, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023).

Kendaraan Listrik
Ilustrasi kendaraan listrik. (pixabay)

Selain itu, Agus juga menerangkan bahwa terdapat 1.716 permohonan dibatalkan. Sebagian besar alasan dari pembatalan permohonan dikarenakan pandangan bahwa biaya yang harus ditanggung untuk konversi motor listrik masih terbilang tinggi walau sudah dikenakan subsidi.

“Terdapat 1.716 permohonan dibatalkan yang sebagian besar karena berpendapat bahwa biaya yang masih ditanggung masih tinggi,” ujarnya.

Di samping itu, di Indonesia sendiri saat ini telah ada 12 bengkel konversi yang bersertifikat dan masuk ke dalam platform digital dengan total kapasitas konversi motor 34.979 unit/tahun.

Oleh karena itu, saat ini pemerintah sendiri terus melakukan berbagai upaya untuk menarik minat masyarakat dalam penggunaan kendaraan listrik.

Agus mengatakan, salah satu upayanya ialah melakukan perluasan skema konversi motor BBM ke listrik ke swap baterai.

Motor Listrik
ilustrasi motor listrik. (pixabay)

Menurutnya, biaya pengeluaran motor listrik dengan swap baterai lebih kecil karena baterai dimiliki oleh penyedia baterai swap. Selain itu, waktu pengisian baterai sangat cepat karena tinggal tukar baterai (swap) di SPBKLU.

Upaya berikutnya, penyediaan platform digital sebagai marketplace konversi motor BBM ke listrik untuk memudahkan masyarakat mengikuti program konversi. Selain itu, sosialisasi akan terus digencarkan untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat.

Berikutnya, juga akan dilakukan percepatan layanan penerbitan hasil uji, STNK dan BPKB Motor hasil konversi ke listrik melalui Surat Keputusan Bersama antara Menteri ESDM, Menteri Perhubungan, dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

“(Berikutnya) Penyediaan fasilitas pendanaan murah dari perbankan dan lembaga pembiayaan melalui Nota Kesepahaman antara KESDM dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT ADIRA Dinamika Multi Finance Tbk,” imbuhnya.

Kendaraan Listrik
ilustrasi motor listrik. (pixabay)

Terakhir, Kementerian ESDM juga mendorong pelaksanaan pengelolaan komponen mesin bekas program konversi motor melalui industri kecil dan industri menengah peleburan logam.

Hal ini diwujudkan lewat penandatanganan Nota Kesepahaman KESDM dengan Kementerian Perindustrian.

Agus mengatakan, dari total sekitar 125 juta kendaraan bermotor yang mengaspal di Tanah Air, apabila 20% di antaranya atau 25 juta dikonversi menjadi motor listrik, akan ada potensi penghematan BBM mencapai 51,6 juta barel/tahun. Kondisi ini juga mampu menurunkan emisi karbon sebesar 16,8 juta ton CO2/tahun, dengan asumsi 1 motor menghemat BBM 354 liter/tahun dan menurunkan emisi 0,7 ton CO2/tahun.

“Oleh karena itu, perlu dilakukan pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang lebih baik. Beberapa program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong ekosistem yang lebih baik tersebut adalah dengan melakukan program konversi sepeda motor, pengembangan stasiun pengisian dan penukaran, serta peningkatan industri baterai,” pungkasnya.