Erick Thohir menyebut transisi kendaraan dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke listrik merupakan strategi paling efektif dalam menekan polusi udara.
ESG Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengunjungi booth PLN di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.
Dalam kunjungannya tersebut Erick Thohir mengapresiasi dukungan PLN dalam memasifkan ekosistem kendaraan hijau dari listrik hingga hidrogen di Indonesia.
Sekaligus mendukung langkah pemerintah selama tiga tahun terakhir yang mendorong pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dari hulu hingga hilir secara masif.
”Pasti kita perlu percepatan, makanya kan sejak awal, sejak 3 tahun yang lalu, saya sebagai Menteri BUMN mendorong bagaimana membangun ekosistem daripada EV, kendaraan motor maupun turunannya EV baterai-nya,” ujar Erick.
Erick Thohir menambahkan, transisi kendaraan dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke listrik merupakan strategi paling efektif dalam menekan polusi udara.
”Tadi saya sudah sampaikan bahwa kalau kita ingin menekan polusi udara, yang paling paling efektif itu penggunaan motor mobil listrik ataupun bahan bakar yang bernuansa hijau, seperti bioethanol, hidrogen dan lain-lain,” ujar Erick Thohir.
Pihaknya berpendapat, PLN sebagai bagian dari BUMN juga sudah berkomitmen menghadirkan energi hijau. Sehingga kendaraan listrik akan semakin minim dalam mengeluarkan emisi karbon.
”PLN sudah punya komitmen memberikan solusi listrik hijau, jadi ini yang kita dorong,” tandas Menteri BUMN tersebut.
Darmawan Prasodjo Direktur Utama PLN mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah dalam mereduksi emisi karbon dari sisi transportasi. Hal ini diwujudkan melalui penyediaan ekosistem EV secara end to end dari energi listrik hingga hidrogen.
”Dukungan pemerintah cukup besar pada pengembangan EV sehingga ke depannya akan meningkatkan kapasitas nasional, menciptakan lapangan kerja, memberikan kemakmuran dan di saat bersamaan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK),” ujar Darmawan.
Darmawan melanjutkan, dukungan PLN dalam menyediakan layanan ekosistem EV secara end to end diwujudkan melalui penyediakan EV Digital Service (EVDS) di dalam aplikasi PLN Mobile.
Melalui fitur ini, masyarakat bisa langsung mendapatkan informasi lokasi charging station, transaksi pengisian daya, memonitor konsumsi daya, hingga pengajuan layanan home charging.
Bahkan dapat menikmati fitur test drive yang mempertemukan antara distributor dengan masyarakat yang ingin menjajal kendaraan listrik.
“Lewat SuperApps PLN Mobile yang tersedia di Playstore dan App Store, PLN secara holistik mengintegrasikan kebutuhan pengguna kendaraan EV melalui genggaman gadget pribadi,” tutur Darmawan.
Hingga saat ini PLN sudah berhasil memasok listrik andal bagi 1.124 SPKLU dan 1.839 SPBKLU yang tersebar di seluruh tanah air.
Darmawan berkomitmen bahwa jumlah charging station tersebut akan terus ditingkatkan dengan menggandeng semua stakeholder sehingga tidak ada lagi kekhawatiran masyarakat untuk beralih ke kendaraan EV.
“Kita bangun bersama fasilitas charging station di setiap titik. Kita ajak berbagai pihak ikut membangun SPKLU dan SPBKLU di kantor-kantor, mal, rest area, pusat-pusat keramaian lainnya,” pungkas Darmawan.
Tak hanya itu, melalui inovasi yang berhasil dilakukan, PLN telah berhasil memproduksi green hydrogen dari 21 Green Hydrogen Plant yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).