Minggu, 8 Des 2024

Energi Baru Terbarukan Bakal Geser Batu Bara Sebagai Sumber Energi Utama Dunia di 2025

Energi Baru Terbarukan Bakal Geser Batu Bara Sebagai Sumber Energi Utama Dunia di 2025

ESG Indonesia – International Energy Agency (IEA) menyatakan energi baru terbarukan (EBT) akan menggeser batu bara sebagai sumber energi utama dunia pada 2025.

Porsi EBT pada 2025 mencapai lebih dari sepertiga dari total pembangkit listrik, kemudian menjadi 37% pada 2026.

Adapun dalam laporan tahunannya mengenai pasar listrik, IEA mengatakan peningkatan pangsa pasar EBT ini disebabkan oleh penurunan biaya energi dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

“Sektor energi saat ini menghasilkan lebih banyak emisi CO2 dibandingkan negara-negara lain di dunia, sehingga pertumbuhan energi terbarukan yang cepat dan ekspansi tenaga nuklir yang stabil diharapkan dapat mengimbangi semua pertumbuhan permintaan listrik global selama tiga tahun ke depan,” ujar Kepala IEA Fatih Birol, seperti dikutip AFP, pada Rabu (24/1).

Jika tenaga nuklir dimasukkan sebagai EBT, diperkirakan hampir setengah dari listrik dunia akan berasal dari sumber rendah emisi pada tahun 2026.

PLTS energi bersih

IEA memperkirakan produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir akan mencapai rekor tertinggi tahun depan setelah Prancis selesai merenovasi sejumlah reaktor. Mayoritas kapasitas baru dalam tiga tahun ke depan diperkirakan akan datang dari Cina dan India.

IEA mengatakan bahwa tenaga listrik yang dihasilkan dari sumber-sumber rendah emisi, seperti angin, matahari, dan nuklir, akan cukup untuk memenuhi pertumbuhan permintaan global selama tiga tahun ke depan.

Prinsip ESG listrik hijau Desa Mandiri Energi transisi energi

Di sisi lain, pembangkit listrik dari batu bara akan mengalami penurunan rata-rata tahunan sebesar 1,7% hingga tahun 2026 – terutama karena penurunan penggunaan bahan bakar fosil di Tiongkok.

IEA memperkirakan kontribusi bahan bakar fosil dalam sistem kelistrikan global akan turun menjadi 54% pada tahun 2026. Ini merupakan pertama kalinya kontribusi bahan bakar fosil turun di bawah 60% sejak 1971. Pada saat yang sama, listrik yang dihasilkan dari gas alam akan meningkat sekitar 1% per tahun.

PLTS energi bersih SIG