Minggu, 13 Okt 2024

Dekarbonisasi Berpeluang Ciptakan 11 Juta Lapangan Kerja di Indonesia

Tak hanya ciptakan lapangan kerja, dekarbonisasi juga membuka peluang Indonesia membangun ekonomi hijau.

ESG Indonesia – Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menekankan pentingnya semua pihak memiliki kesadaran akan pentingnya pembangunan rendah karbon atau dekarbonisasi demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Dekarbonisasi adalah peluang bagi Indonesia untuk membangun ekonomi hijau yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja baru,” tegas Moeldoko saat menerima audiensi Asosiasi Ahli Emisi Karbon Indonesia atau _Association of Carbon Emission Expert Indonesia (ACEXI), di gedung Bina Graha Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, laporan Bank Dunia ”Indonesia’s Low-Carbon Developmen Pathway” pada 2022, menyebutkan dekarbonisasi dapat menghasilkan manfaat ekonomi senilai Rp7.000 triliun bagi Indonesia pada 2060, termasuk peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja baru, dan pengurangan biaya kesehatan. Bank Dunia juga menyatakan dekarbonisasi di Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 11 juta pada 2060.

Green Bond Berbasis ESG Perdagangan Karbon Bank BJB greenflation EKONOMI BERKELANJUTAN ekonomi hijau
Ilustrasi ekonomi hijau. (pixabay)

Moeldoko mengakui tidak mudah untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya dekarbonisasi karena cakupannya sangat luas. Untuk itu, sambung dia, ACEXI sebagai organisasi yang menaungi para ahli emisi karbon diharapkan bisa menjadi mitra strategis sekaligus jembatan bagi pemerintah dalam mengedukasi masyarakat, terutama bagi para pelaku ekonomi agar terlibat langsung dalam proses dekarbonisasi di Indonesia.

“Sebaiknya upaya yang akan dilakukan dituangkan dalam suatu rencana kerja yang membumi dan dapat diimplementasikan dalam jangka pendek. Jangan seperti mengecat langit,” pesan Moeldoko.

Kendaraan Listrik CERIA Ekosistem EV mobil listrik Australia
Ilustrasi ekosistem kendaraan listrik. (pixabay)

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menegaskan kebijakan dan orientasi pembangunan Indonesia berpijak pada ekonomi hijau atau green economy. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pemulihan lahan rusak, pencegahan deforestasi, perbaikan pemetaan lahan, hingga percepatan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

“Presiden juga mengamanatkan untuk memaksimalkan potensi kredit karbon di Indonesia. KSP juga bergerak soal ini, kita bentuk Tim Percepatan Implementasi Perdagangan Karbon,” ujar Moeldoko.

Green Bond Berbasis ESG BNI Ekonomi Hijau
Ilustrasi ekonomi hijau. (pixabay)

Sementara itu, Ketua Umum ACEXI, Lastyo Lukito, menyatakan pihaknya telah menginisiasi gerakan dekarbonisasi. Melalui gerakan tersebut, jelas dia, diharapkan bisa mendorong masyarakat semakin menyadari akan pentingnya transisi ekonomi hijau. “Salah satu yang kita siapkan, kita sudah bangun training sertifkasi dan lainnya,” ucap Lastyo.