Senin, 4 Nov 2024

Citi dan Coca-cola Sepakati Pembiayaan Rantai Pasok Berkelanjutan Senilai Rp471 Miliar

Bank Citi Indonesia menyepakati kerja sama pembiayaan rantai pasok berkelanjutan atau sustainable supply chain finance kepada Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) senilai US$ 30 juta atau sekitar Rp471 miliar dengan tenor selama 90 hari.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menjelaskan, program pembiayaan rantai pasok berkelanjutan ini dapat membantu kliennya mencapai tujuan keberlanjutan, sekaligus mendukung pemasok dengan pemberian insentif pada suku bunga yang dikenakan.

“Program ini juga menjadi bagian dari komitmen kami terhadap pembiayaan berkelanjutan dan keyakinan kami akan potensinya untuk membentuk kembali lanskap keuangan di Indonesia, sekaligus menjalankan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan,” kata Batara dalam konferensi pers, Senin (16/10).

Citi memberikan pembiayaan kepada pemasok dari klien bank, sejak tanggal penerimaan barang atau penyediaan layanan tertentu hingga tanggal jatuh tempo pembayaran kepada pemasok. Kemudian, biaya pembiayaan ini ditanggung oleh pemasok dengan tarif yang lebih rendah dibandingkan biaya dana biasanya. Dengan begitu, pemasok dapat memperoleh manfaat berupa percepatan arus kas, pembayaran yang dipercepat, dan penurunan beban pembiayaan.

“Citi berkomitmen dalam mengembangkan solusi berkelanjutan bersama klien kami di seluruh dunia. Komitmen ini terintegrasi secara mendalam ke dalam bisnis dan prioritas jangka panjang kami,” kata Yoanna Darwin, Head of Treasury and Trade Solutions Citi Indonesia.

Disisi lain, Presiden Direktur Coca-Cola Europacific Partners Indonesia & Papua New Guinea Xavi Selga mengatakan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia mempunyai komitmen kuat dalam keberlanjutannya di Indonesia, mulai dari pengadaan bahan baku hingga budaya kerja yang berkelanjutan.

Coca-Cola Europacific Partners Indonesia juga memiliki tujuan keberlanjutan lingkungan, termasuk mencapai 100% pengumpulan kemasan pada 2030 dan memastikan bahwa 50% kemasan berasal dari PET daur ulang (rPET). Perseroan juga menargetkan nol emisi pada 2040, dan secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2030.

“Kemitraan dengan Citibank Indonesia tidak hanya memperkuat komitmen untuk memajukan praktik-praktik berkelanjutan di seluruh rantai pasokan kami, namun juga mendukung para pemasok kami dengan opsi finansial yang praktis dan mudah diakses,” kata Xavi.

Xavi mengatakan di Coca-Cola Europacific Partners Indonesia ada 1.000 suplier dan sudah ada 85 suplier yang bersedia terlibat dalam program kerja sama dengan Citibank Indonesia itu.

Adapun, Citi Indonesia memang sedang berupaya mendorong penerapan environment, social and governance (ESG) di Indonesia. Selain itu, di Asia Pasifik Citigroup Inc., juga gencar dalam mengampanyekan proyek-proyek berkelanjutan.

Citigroup telah mengumpulkan US$40 miliar atau Rp572 triliun untuk membiayai proyek-proyek keberlanjutan pada 2022 untuk Asia Pasifik. Angka ini meningkat enam kali lipat dari tahun 2020 sejalan dengan pemenuhan target global Amerika Serikat.