Minggu, 8 Sep 2024

Cetak Laba Rp1,5 Triliun, KAI Fokus Terapkan Prinsip ESG

KAI ciptakan ekosistem transportasi berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip ESG

ESG Indonesia – PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini telah melewati masa pemulihan pasca pandemi Covid-19. Kondisi keuangan KAI yang kuat dan sehat mendukung perusahaan dalam menjalankan standar pelayanan dan keamanan, serta memegang amanah menjalankan Proyek Penugasan dari Pemerintah.

KAI berhasil mencetak laba bersih Rp1,51 triliun, naik 20% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp1,26 triliun hingga kuartal III 2023.

Tak hanya fokus mencetak profitabilitas yang optimal, KAI konsisten mengedepankan prinsip-prinsip Environment, Social, Governance (ESG) dalam menjalani bisnis sehingga dapat menciptakan ekosistem transportasi berkelanjutan.

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, berbagai aksi nyata telah perusahaan lakukan untuk menerapkan ESG seperti pemakaian bio solar untuk kereta api, penggunaan panel surya di stasiun dan perkantoran, serta kegiatan-kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di bidang lingkungan hidup ataupun pendampingan UMKM.

KAI
Ilustrasi kereta api (KAI)

“Kereta api merupakan moda transportasi yang berkelanjutan. Di era yang mengedepankan environmental, social, and governance (ESG) ini, kereta api akan menjadi pendorong utama untuk angkutan berbasis environment,” kata Agus.

KAI telah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar panel di Stasiun Gambir dan gedung Jakarta Railway Center. Ke depan, perusahaan akan memasang solar panel di 40 stasiun dan 2 balai yasa. Pemasangan Solar Panel ini merupakan upaya transisi energi yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk suplai energi listrik di berbagai aset perusahaan.

Adapun untuk bahan bakar kereta api, saat ini perusahaan telah menggunakan Biosolar B30 yang berarti 30 persen dari campuran tersebut terdiri dari bahan bakar yang berasal dari sumber nabati atau organik, seperti dari minyak kelapa sawit, jarak, ataupun dari beragam bahan organik lainnya.

Kinerja ESG
Ilustrasi ESG (Pexels)

Biosolar B30 ini memiliki emisi gas buang yang lebih rendah, sehingga dapat membantu mengurangi polusi udara. Bahkan di beberapa titik di Sumatera sudah menggunakan Biosolar B35 yang berarti tingkat ramah lingkungannya lebih tinggi.

Salah satu kelebihan kereta api yaitu kapasitasnya yang sangat besar. Satu gerbong bisa mengangkut 50 ton barang atau seukuran 2 truk kontainer. Bahkan, satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan dapat menarik 60 gerbong atau 3.000 ton sekaligus. Jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk. Hal ini tentu lebih ramah lingkungan karena penggunaan BBM yang lebih rendah dan minim polusi.

Sementara itu, perusahaan juga terus mendukung kemajuan UMKM di Indonesia melalui program TJSL di antaranya dengan memberikan bantuan permodalan, meningkatkan softskill melalui pelatihan, serta mengikutsertakan dalam berbagai kegiatan pameran baik berskala nasional ataupun internasional.

rich result on google's SERP when searching for 'ESG'
5 Cara Memulai Investasi Bertanggung Jawab dengan ESG

Saat ini, total terdapat 660 mitra binaan aktif KAI yang tersebar di seluruh daerah operasional Jawa dan Sumatera. Pada tahun 2023 ini, hingga bulan Oktober, perusahaan telah menyalurkan dana sebesar Rp3,8 miliar bagi UMKM binaannya melalui program kolaborasi.

“KAI menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap penerapan Environmental Social Governance (ESG). Melalui penerapan ESG, perusahaan bukan hanya menjadi pelopor dalam transportasi berkelanjutan, tetapi juga berperan dalam menciptakan nilai jangka panjang untuk semua pemangku kepentingan,” tutup Agus.

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com