Minggu, 8 Sep 2024

CDC 2023: Upaya Indonesia Jadi Hub Karbon Dunia

Upaya Indonesia Jadi Hub Karbon Dunia di Forum Carbon Digital Conference (CDC) 2023

ESG Indonesia – Forum Carbon Digital Conference (CDC) yang akan digelar pada 8-10 November 2023 di Bali merupakan salah satu upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai hub karbon dunia.

Ketua Umum Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) Riza Suarga berharap akan terjadi transaksi pembelian karbon di forum tersebut. Forum yang akan dihadiri 350 peserta ini akan membahas tentang pasar karbon.

“Kami berharap cita-cita Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai hub atau poros karbon dunia bisa tercapai dalam waktu dekat,” kata Riza dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Riza menyampaikan bahwa Indonesia bisa menjadi hub karbon dunia, mengalahkan Jepang hingga yang sudah lebih dahulu menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).

“Besarnya potensi Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon dunia terlihat dengan adanya beberapa CCS hub proyek yang saat ini dikembangkan: Sumatra, North-West Java, Papua, dan Masela. Lokasi tersebut merupakan potensi yang mungkin ke depannya akan dikembangkan sebagai CCS hub,” jelas Riza.

Menurut Riza, CCS akan menjadi jalan baru dalam pengembangan bisnis rendah karbon di masa depan, termasuk pengembangan hidrogen serta amonia hijau dan biru.

Sementara itu, Yuliana Sudjonno selaku PwC Indonesia Sustainability Leader dan Knowledge Partner untuk CDC 2023, menambahkan, Indonesia mempunyai pasokan kredit karbon yang melimpah. Namun, tanpa sisi permintaan yang kuat di pasar karbon, pasar pemasok tidak akan berarti apa-apa.

“Selain itu, diperlukan juga ekosistem yang mendukung mekanisme pemantauan kualitas kredit sehingga dapat menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap keandalan dan kredibilitas kredit yang diperdagangkan di IDX Carbon,” ujar Yuliana.

Forum CDC 2023 juga menjadi sebuah tempat untuk bertemu dengan calon pembeli karbon. Ada sekitar 15.000 perusahaan Jepang di Indonesia yang menjadi potential buyer karbon.

Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa yang dapat dioptimalkan untuk menekan emisi karbon, termasuk memanfaatkannya melalui bursa karbon.

Presiden Joko Widodo menyebutkan potensi bursa karbon Indonesia mencapai lebih dari Rp 3.000 triliun. Potensi ini akan menjadi sebuah kesempatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Hal ini sejalan dengan arah dunia yang sedang menuju kepada ekonomi hijau. Aktivitas perdagangan karbon di dalam negeri, lewat perdagangan primer antarentitas bisnis dan sekunder melalui bursa Otoritas Jasa Keuangan dapat mencapai US$1 miliar sampai dengan US$15 miliar, atau setara dengan Rp 225,21 triliun setiap tahunnya.

Pasar Karbon adalah mekanisme yang dirancang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam upaya melawan perubahan iklim. Ini merupakan bagian dari pendekatan yang lebih luas yang dikenal sebagai penurunan emisi, yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif aktivitas manusia terhadap lingkungan.

Pasar Karbon bekerja dengan cara memberikan insentif finansial kepada perusahaan atau entitas lain yang berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca mereka di bawah batas yang ditetapkan. Mereka dapat memperoleh kredit karbon atau sertifikat emisi yang bisa mereka jual ke pihak lain yang melebihi batas emisi mereka. Dengan kata lain, pasar karbon menciptakan pasar di mana emisi karbon menjadi komoditas yang bisa diperdagangkan.

Emisi Karbon
Ilustrasi emisi karbon (Pexels)

Manfaat Pasar Karbon

Pasar Karbon memiliki beberapa manfaat utama yang sangat relevan dalam konteks perubahan iklim dan upaya mitigasinya:

1. Pengurangan Emisi

Pasar Karbon memberikan insentif kuat bagi perusahaan dan organisasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini mendorong inovasi dan praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.

2. Pembiayaan Proyek Hijau

Dana yang diperoleh dari penjualan kredit karbon dapat digunakan untuk mendukung proyek-proyek lingkungan yang berkelanjutan. Ini termasuk pengembangan energi terbarukan, reboisasi, dan inisiatif lain yang mengurangi emisi karbon.

3. Peningkatan Kesadaran Lingkungan

Pasar Karbon membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Semakin banyak perusahaan dan individu yang terlibat dalam pasar ini, semakin besar pengaruhnya dalam mengubah perilaku dan kebijakan.

CDC 2023: Upaya Indonesia Jadi Hub Karbon Dunia 3

Prospek Pasar Karbon di Indonesia

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pasar karbon yang kuat dan berkelanjutan. Negara ini adalah salah satu produsen emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, terutama karena deforestasi yang berkelanjutan, sektor energi, dan pertanian. Namun, potensi mitigasi perubahan iklim di Indonesia juga besar, dengan hutan tropis yang melimpah dan potensi energi terbarukan yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Tantangan

Tantangan utama dalam mengembangkan pasar karbon di Indonesia adalah perlu adanya kerangka regulasi yang jelas dan efektif. Selain itu, perlindungan hukum terhadap hak milik masyarakat adat dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan juga menjadi faktor kunci dalam menjalankan pasar karbon.

Pajak Karbon,
Ilustrasi emisi karbon. (pixabay)

Peluang

Di sisi positif, Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan pasar karbon sebagai alat untuk mengurangi deforestasi, mengembangkan energi terbarukan, dan menciptakan lapangan kerja baru dalam sektor lingkungan. Keterlibatan pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil dalam pembentukan pasar karbon yang inklusif dapat menjadi kunci keberhasilan.

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com