BSI optimis perekenomian tumbuh di 2024
ESG Indonesia – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan dapat menorehkan kinerja positif pada 2024 kendati kondisi ekonomi global masih menantang.
Direktur Treasury dan International Banking BSI Moh. Adib mengatakan, kekuatan fundamental akan menjadi penopang kinerja perseroan. “Untuk mendukung perputaran roda ekonomi di sektor riil, BSI terus mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Harapannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” kata dia dalam aAdib, Jumat (17/11/2023).
Dalam laporannya, rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) sebesar 34,75 persen dari total pembiayaan emiten berkode BRIS ini merupakan pembiayaan inklusif.
Salah satu kekuataan fundamental yang akan menopang kinerja tahun depan adalah jumlah nasabah. Saat ini perseroan adalah bank dengan jumlah nasabah terbesar ke-5 di Indonesia yaitu sebanyak 19,22 juta atau tumbuh 10,9 persen secara tahunan atau year on year (yoy) hingga kuartal III-2023.
Kedua, ia bilang, perusahaan kuat dalam pembiayaan konsumer. Hingga September 2023, telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 232 triliun, bertumbuh 15,94 persen secara tahunan. “Segmen konsumer mendominasi yaitu sebesar Rp 117,92 triliun,” imbuh dia.
Ketiga, perseroan juga akan memperhatikan segmen UMKM. Berdasarkan laporan perusahaan, hingga September 2023 dari pembiayaan berkelanjutan yang mencapai Rp 53,6 triliun, sebagian besarnya atau setara Rp 43,4 triliun diserap segmen UMKM.
Adib melanjutkan, faktor lainnya yang menopang optimisme perseroan adalah transformasi digital. Hal ini dalam rangka memperkuat layanan perbankan syariah di era digital.
Ia mencontohkan, BSI Mobile saat ini sudah menjadi pilihan mayoritas para nasabah untuk bertransaksi. Sebanyak 97 persen nasabah sudah menggunakan aplikasi untuk transaksi harian.
“Per September 2023, transaksi di BSI Mobile mencapai 438 juta transaksi. Naik dari angka 343,78 juta transaksi pada periode yang sama di tahun 2022,” tutup Adib.