Bank Mandiri ingin meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat untuk mengambil bagian langsung dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Waste4Change, yang merupakan salah satu alumni Wirausaha Muda Mandiri dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Inisiatif tersebut direalisasikan pada kegiatan Mandiri Karnaval 2023 di Parkir Timur Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Dalam kegiatan yang berlangsung pada 7-9 Oktober tersebut telah dihadiri oleh 31.200 orang pengunjung. Kendati demikian, bank berlogo pita emas ini berhasil mengelola 6.360 kilogram sampah yang timbul pada acara ini dengan optimal.
Rinciannya, sebanyak 54,1% dari jumlah sampah tersebut didistribusikan ke mitra daur ulang untuk menjadi produk bernilai tinggi. Lalu 14,9% lainnya berhasil digunakan untuk pembuatan kompos dan pengembangbiakan BSF untuk kemudian dijadikan sebagai pakan ternak. Sebanyak 31% lainnya dimanfaatkan bagi produksi bahan bakar alternatif.
“Jadi, kegiatan ini tidak hanya bentuk tanggung jawab perseroan kami terhadap lingkungan, tapi Bank Mandiri juga ingin meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat untuk mengambil bagian langsung dalam pengelolaan sampah,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha dalam keterangan resminya.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbulan sampah pada tahun 2022 dari 307 kabupaten/kota se-Indonesia mencapai 35,9 juta ton/tahun. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 62,54% (22,4 juta ton) dapat dikelola, sementara sisanya 37,46% (13,4 juta ton) belum terkelola dengan baik.
Menurut Rudi, sudah saatnya masyarakat meninggalkan pola pengelolaan sampah hanya dengan “kumpul-buang-angkut” tapi mulailah dengan upaya pemilahan sampah 3R (reduce, reuse, recycle). Ia ingin mengubah pikiran masyarakat bahwa sampah tak hanya berujung menjadi masalah, melainkan sumber daya yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Lanjutnya, kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi salah satu modal sosial dalam menciptakan budaya bersih sebagai bagian dari identitas dan karakter masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Bank Mandiri bersama Waste4Change berupada dalam mendukung ha; tersebut dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para pengunjung Mandiri Karnaval mengenai cara pengelolaan sampah yang tepat dan efektif
“Edukasi yang kami sampaikan pastinya lebih interaktif ya, baik itu lewat games, papan kampanye, dan lainnya. Sehingga, kegiatan ini memberikan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan bagi pengunjung dalam mengelola sampah secara bijak, bahkan pengunjung yang sudah teredukasi juga kami berikan bibit pohon agar bisa ikut melestarikan lingkungan,” ujar Rudi.
Dari ribuan pengunjung yang hadir, 790 di antaranya berhasil teredukasi mengenai permasalahan sampah di Indonesia. Melalui sosialisasi dan edukasi tersebut, pengelolaan sampah secara bijak diharapkan dapat mengurangi timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau zero waste to landfill.
Seperti diketahui, upaya Bank Mandiri dalam mengelola sampah bukan kali ini saja, sebelumnya, bank berkode saham BMRI tersebut juga mengadakan program “mandiri pilah sampah” , yaitu pembangunan Bank Sampah di 10 titik di daerah Kelurahan Mampang Prapatan dan Kelurahan Kebon Baru, Kota Jakarta Selatan. Program ini mengintegrasikan isu lingkungan, pendidikan, dan teknologi.
Hingga Februari 2023, sebanyak 1.044 Nasabah telah bergabung untuk memilah dan menyetorkan sampah mereka untuk dikelola. Total sampah yang telah dikelola dalam program ini adalah sebesar 95,2 ton yang terdiri dari sampah organik, anorganik serta minyak jelantah (waste cooking oil). Dari sampah yang disetorkan, nasabah bank sampah mendapatkan manfaat ekonomi sebesar Rp231 juta.
“Sebagai perusahaan yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social and Governance (ESG), insiatif yang dilakukan oleh Bank Mandiri ini juga bertujuan mencapai indikator-indikator dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainability Development Goals (SDGs), khusunya poin ke-12, yakni memastikan konsumsi dan produksi berkelanjutan,” pungkas Rudi.
Di sisi lain, pengelolaan sampah secara bertanggung jawab ini juga merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap pemerintah dalam mengurangi emisi karbon serta mewujudkan Net Zero Emission (NZE) 2060.