Minggu, 8 Des 2024

Amerika Serikat Gelontorkan Rp 3,2 Triliun untuk Proyek Energi Terbarukan

Amerika Serikat Gelontorkan Rp 3,2 Triliun untuk Proyek Energi Terbarukan

ESG Indonesia – Amerika Serikat (AS) berencana mengucurkan dana sebesar 207 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,2 Triliun untuk proyek-proyek pupuk dan energi terbarukan dalam negeri, demikian menurut Menteri Pertanian Amerika Serikat Tom Vilsack.

Menurut dia, upaya ini dilakukan untuk meningkatkan persaingan pemasok bagi para petani dan peternak serta membantu menurunkan biaya energi bagi para produsen pertanian.

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) telah menghibahkan 50 juta dolar AS untuk dibagikan pada tujuh proyek di tujuh negara bagian melalui Program Perluasan Produksi Pupuk (FPEP), yang dibuat untuk membantu memperluas produksi pupuk Amerika setelah perang Rusia-Ukraina.

Emisi GRK, EBT, energi terbarukan. (Dok.ESDM)

Hibah ini mencakup pembangunan fasilitas pupuk otomatis yang dirancang untuk memproduksi produk khusus di Nebraska, serta sebuah perusahaan di North Carolina yang membeli dan memasang fasilitas pencernaan anaerobik baru untuk memproduksi pupuk organik dan amonium sulfat.

Selain itu, USDA juga memberikan dana sebesar 157 juta dolar AS untuk 675 proyek yang berlokasi di 42 negara bagian melalui Program Energi Pedesaan untuk Amerika (REAP).

Eksplorasi Energi
Ilustrasi Eksplorasi Energi (Unsplash)

Proyek-proyek tersebut termasuk pemasangan array surya, atau kumpulan panel surya yang saling terhubung, di Colorado yang akan membantu fasilitas pengolahan air limbah.

Lalu pemasangan sistem fotovoltaik surya di perkebunan kedelai di Pennsylvania, dan pemasangan sistem pendingin hemat energi di sebuah perusahaan daging yang memproduksi dendeng di South Dakota.

Lebih dari 94 juta dolar AS dari pendanaan REAP berasal dari Inflation Reduction Act, dan hibah ini bertujuan untuk membantu para petani dan produsen pertanian untuk memangkas biaya energi dan menciptakan aliran pendapatan baru, ujar Vilsack.

Sektor Energi
Ilustrasi Sektor Energi (Pexels)

“Investasi yang diumumkan akan memperluas akses ke infrastruktur energi terbarukan dan meningkatkan produksi pupuk dalam negeri, sambil menciptakan lapangan kerja dengan gaji yang baik dan menghemat uang masyarakat untuk biaya energi yang kemudian dapat mereka investasikan kembali ke dalam bisnis dan komunitas mereka,” ujar Vilsack dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Kamis (25/1).