Enam elemen kunci yang mencakup dukungan kuat dari manajemen puncak, penetapan topik materialitas yang selaras dengan nilai dan tujuan perusahaan, penetapan target keberlanjutan, komunikasi dan keterlibatan dengan pemangku kepentingan, integrasi strategi ESG dalam rencana strategis perusahaan, serta evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
ESG Indonesia – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) terus menunjukkan komitmennya mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) di setiap lini bisnis dan operasionalnya. Tidak hanya tercermin melalui berbagai pencapaian yang telah diraih, tetapi juga dari keaktifan PGE dalam berbagai forum diskusi nasional maupun internasional. salah satunya pada Asian Confederation of Institutes of Internal Auditors (ACIIA) Regional Conference 2024 di Denpasar, Bali.
Konferensi ini memberikan kesempatan bagi pemangku kepentingan di Asia Pasifik untuk mendiskusikan risiko, teknologi baru, dan praktik terbaik serta belajar dari para ahli dan pemimpin global dalam tata kelola perusahaan. Pada kesempatan itu, Sekretaris Perusahaan PGEO, Kitty Andhora, mengatakan pengelolaan risiko ESG menjadi hal yang penting bagi korporasi guna mendukung keberlanjutan bisnis. “Kami menyadari bahwa risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang semakin sadar akan keberlanjutan. Oleh karena itu, PGEO mengelola risiko ini dengan serius melalui penerapan prinsip-prinsip ESG yang berfokus pada tiga pilar utama, yaitu ESG Strategy, ESG Performance, dan ESG Communication & Disclosure” ujar Kitty pada keteranga persnya di Denpasar, Bali, Jumat (30/8).
PGEO menerapkan ESG pada enam elemen kunci yang mencakup dukungan kuat dari manajemen puncak, penetapan topik materialitas yang selaras dengan nilai dan tujuan perusahaan, penetapan target keberlanjutan, komunikasi dan keterlibatan dengan pemangku kepentingan, integrasi strategi ESG dalam rencana strategis perusahaan, serta evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. PGE juga telah memiliki Kebijakan Keberlanjutan (Sustainability Policy) yang diterapkan di seluruh lini bisnisnya.
ESG Disclosure PGE telah dimulai sejak tahun 2012 melalui penerbitan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report/SR) pertama dan terus konsisten melakukan pelaporan hingga penerbitan SR Tahun Buku 2023 yang telah dipublikasikan pada April 2024.
Pengungkapan kinerja ESG melalui SR, menurut Kitty, merupakan bentuk transparansi korporat yang dapat meningkatkan reputasi, transparansi, dan akuntabilitas. “Transparansi Perusahaan terhadap nilai ESG tidak hanya menciptakan kepercayaan di antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk investor yang memberikan green financing serta membantu perusahaan mengelola risiko melalui penilaian ESG Risk Rating”.
Perihal praktik ESG, Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, menyatakan prinsip ESG adalah bagian yang tidak terpisahkan dari operasional. “Kami berkomitmen untuk menerapkan transparansi korporat dan strategi keberlanjutan yang menyeluruh, yang tidak hanya fokus pada angka, tetapi juga pada dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Kami bertekad untuk melindungi lingkungan, berbagi manfaat dengan komunitas yang mendukung kami, dan terus menerapkan tata kelola perusahaan yang baik untuk menjaga kepercayaan publik, termasuk para investor,” ungkap Julfi.
Sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia, PGEO menunjukkan komitmen yang kuat terhadap ESG dengan raihan 16 penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak tahun 2011 hingga 2023. Penghargaan ini mencerminkan pencapaian kepatuhan lingkungan tertinggi dan menegaskan peran PGE dalam menerapkan dan mengintegrasikan praktik ESG secara efektif.