Kamis, 5 Des 2024

5 Destinasi Wisata Berbasis Sustainable Tourism di Indonesia

Destinasi wisata berbasis sustainable tourism kini semakin diminati para wisatawan.

ESG Indonesia – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourismdi Indonesia.

Singkatnya,sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan adalah pengembangan konsep destinasi wisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang. Baik itu terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan bagi seluruh masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung.

Dalam upaya mengembangkansustainable tourism, Kemenparekraf memiliki empat pilar fokus yang dikembangkan. Di antaranya pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), ekonomi berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang, keberlanjutan budaya (sustainable culture) yang harus selalu dikembangkan dan dijaga, serta aspek lingkungan (environment sustainability).

Berbekal 4 pilar utama tersebut, tren pariwisata berkelanjutan akan menjadi kegiatan berwisata yang banyak diminati wisatawan. Tidak sekadar berlibur, setiap wisatawan juga tetap memerhatikan protokol berwisata yang berkaitan dengan kesehatan, keamanan, kenyaman, dan kelestarian alam.

Menjaga Lingkungan
Ilustrasi Kelestarian Lingkungan. (pixabay)

Menariknya, sebenarnya konsepsustainable tourismbukanlah hal baru di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya destinasi wisata berbasissustainable tourismyang masih terus bertahan hingga sekarang.

Berikut 5 destinasi wisata berbasissustainable tourismdi Indonesia lengkap dengan keindahan alam yang disajikan:

Taman Nasional Baluran

Salah satu bentuk ekowisata yang mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Terbukti, karena Taman Nasional Baluran merupakan tempat wisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan konservasi alam sebagai pendukung pelestarian satwa dan lingkungan, sekaligus juga kesejahteraan masyarakat setempat.

Menariknya, taman nasional yang berada di Situbondo, Jawa Timur ini juga dikenal sebagai “Little Afrika” di Jawa, karena memiliki suasana savana yang khas. Ditambah lagi, menurutJurnal Ilmiah Domestic Case Study, yang dikutip dariKatadatamenyebutkan, di Taman Nasional Baluran terdapat 444 jenis tumbuhan, 28 jenis mamalia, serta 196aves,pisces, dan reptil.

Tak hanya kawasan Taman Nasional saja yang menarik dikunjungi, di sekitar Baluran juga terdapat berbagai objek wisata yang tak kalah indah. Seperti Pantai Bilik Sijile, Gunung Baluran, dan Savana Bekol.

Taman Nasional Ujung Kulon

Tidak hanya dikenal sebagai salah satu Situs Warisan Dunia dan rumah bagi Badak Jawa saja, Taman Nasional Ujung Kulon juga dikenal sebagai destinasi wisata yang mengembangkansustainable tourismdi Indonesia.

Sangat masuk akal, pasalnya di Taman Nasional Ujung Kulon tidak sekadar melestarikan alam dan Badak Jawa yang kian langka saja. Namun, sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Taman Nasional Ujung Kulon. Mulai dari snorkeling dandivingdi Pulau Peucang, menikmati kekayaan alam di Kepulauan Handeuleum, atau bermain kano dancanoeingdi Pulau Pamanggangan.

Sangeh Monkey Forest

Salah satu destinasi wisata berbasissustainable tourismdi Bali. Di sini wisatawan dapat melihat langsung habitat alami dari ratusan monyet berekor panjang, sekaligus mengenal lingkungan alam yang masuk dalam kawasan hutan lindung Bali.

Memiliki luas sekitar 10 hektar dengan udara yang sejuk, di Hutan Sangeh terdapat berbagai jenis flora yang cukup langka. Seperti tanaman amplas, pule, pala, buni, cempaka kuning, dan masih banyak lagi.

Selain menjadi “rumah” bagi ratusan monyet berekor panjang, Sangeh Monkey Forest juga menjadi tempat suci bagi masyarakat Hindu di Bali. Terdapat dua pura di tengah hutan yang disakralkan, yaitu Pura Melanting dan Pura Bukit Sari.

Sangeh Monkey Forest Destinasi wisata
Sangeh Monkey Forest. (Dok.Kemenparekraf)

Punti Kayu Palembang

Sebagai penyumbang oksigen alami terbesar di Palembang, kawasan Punti Kayu menjadi salah satu destinasi wisata dengan konsepsustainable tourismyang menarik untuk dikunjungi. Di Punti Kayu terdapat deretan pohon pinus dan berbagai flora, seperti mahoni, talog, hingga akasia.

Selain itu, wisatawan juga bisa melihat berbagai macam fauna unik dan langka di Punti Kayu. Seperti kera ekor panjang, beruk, tupai, biawak, musang, hingga berbagai serangga langka yang belum diberi nama.

Bukan hanya itu saja, bagi wisatawan yang berkunjung juga bisa belajar sambil berwisata. Karena wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan satwa, belajar menanam bibit pohon, hingga menikmati berbagai permainan yang menarik di Punti Kayu.

Umbul Ponggok

Salah satu contoh destinasisustainable tourismyang cukup unik dan menarik perhatian wisatawan untuk berlibur ke Klaten, Jawa Tengah. Konsepsustainable tourismyang ada di Umbul Ponggok adalah pengelolaan berkelanjutan atau bisnis pariwisata.

Sejak awal, tempat wisata yang berlokasi di Desa Ponggok ini memiliki potensi sumber air yang melimpah. Hal tersebut mendorong masyarakat memanfaatkan sumber daya air yang biasanya hanya digunakan sebagai irigasi sawah menjadi atraksi wisata, berupa latihan menyelam, berswafoto di dalam air, hingga snorkeling.

Masyarakat lokal yang terjun langsung mengelola Umbul Ponggok menjadi kunci sukses destinasi wisata ini. Dengan dukungan penuh masyarakat yang terlibat dalam memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya, kini Umbul Ponggok menjadikan salah destinasi wisata dengan penghasilan tinggi.

Itulah beberapa destinasi wisata berbasissustainable tourismdi Indonesia yang sayang dilewatkan. Sudah pernah mengunjunginya belum, nih?